PDIP Tegas Tolak Wacana Presiden Tiga Periode

IVOOX.id, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya sejak awal taat pada konstitusi. Maka dari itu, PDIP menolak wacana perubahan masa jabat presiden menjadi tiga periode.
"Tidak ada gagasan dari PDI Perjuangan tentang jabatan presiden tiga periode atau perpanjangan masa jabatan," ujar Hasto lewat keterangan tertulisnya, Sabtu (18/9).
Menurutnya, ketegasan ini juga senada dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menolak masa jabat presiden menjadi tiga periode. Sesuai dengan sumpahnya untuk menaati konstitusi.
"Ketika Bapak Jokowi dilantik sebagai presiden, salah satu sumpahnya itu menegaskan untuk taat kepada perintah konstitusi dan menjalankan undang-undang dengan selurus-lurusnya," ujar Hasto.
Jokowi, kata Hasto, adalah sosok pemimpin yang merakyat, bekerja dengan baik, berprestasi, dan visioner. Kerja PDIP saat ini adalah melanjutkan pembangunan yang akan ditinggalkan oleh Jokowi pada 2024, nanti.
"Kami pun menginginkan pembangunan negara berkelanjutan. Kalau dulu bisa, mengapa sekarang tidak bisa," ujar Hasto.
Terkait dengan calon presiden piihan PDIP, Hasto mengatakan akan ada waktunya bagi partai untuk menentukan siapa calon presiden atau calon wakil presiden yang akan diusung pada 2024.
"Calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung pada 2024 tergantung hasil kontemplasi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri di masa yang akan datang," kata Hasto.
Ia mengatakan, PDIP saat ini fokus pada kaderisasi dan bekerja untuk rakyat. Meskipun, dia tidak memungkiri bahwa akan tiba waktunya PDIP untuk menentukan siapa calon presiden atau calon wakil presiden yang diusung.
Hasto melanjutkan, seluruh kader PDIP tentu akan menyerahkannya kepada Megawati. Dia meyakini kalau Presiden Kelima RI itu akan memilih pemimpin nasional dengan melakukan kontemplasi, mendengarkan suara rakyat dan mempertimbangkan banyak aspek strategis.
"Untuk menjadi presiden, wakil presiden, atau menteri sekalipun, keyakinan spritual PDI Perjuangan selalu ada campur tangan Yang Di Atas. Selalu ada suara arus bawah, suara rakyat yang kemudian terakumulasi membentuk keyakinan," ujarnya.
Hasto menyadari sejumlah lembaga survei sudah merilis hasil riset mengenai elektabilitas beberapa kader PDIP. Namun, dia memastikan bahwa PDIP tidak akan menjadikan elektabilitas seseorang sebagai alat ukur pencalonan kepala dan wakil kepala negara.
Dia mengingatkan pada pesan Megawati yang mengayakan bahwa menjadi presiden itu mudah, tetapi menjadi pemimpin yang sangat sulit. Sebab, sambung dia, presiden bertanggung jawab pada hajat hidup 270 juta lebih rakyat Indonesia.
Dia mengatakan, Megawati tentu nantinya akan menimbang banyak faktor dalam pencalonan presiden. Dia melanjutkan, putri presiden pertama RI itu akan berkontemplasi dan memohon petunjuk Tuhan sebagai tradisi dijalaninya.
"Dalam kongres juga disebutkan itu hak prerogatif Bu Mega sehingga pada waktunya pasti diumumkan calonnya," katanya.

0 comments