Pasar Stabil Karena Beragam Stimulus Negara Maju: Gubernur BI | IVoox Indonesia

June 23, 2025

Pasar Stabil Karena Beragam Stimulus Negara Maju: Gubernur BI

IHSG2

IVOOX.id, Jakarta - Beragam stimulus yang telah dikeluarkan oleh negara-negara maju mampu meredam kepanikan pasar keuangan global akibat pandemi COVID-19 sehingga pasar menjadi lebih stabil.

Hal itu diungkapkan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (26/3). “Langkah-langkah ini mengurangi kepanikan di berbagai pasar keuangan global,” kata Perry.

Perry menjelaskan stabilitas pasar keuangan didukung oleh disetujuinya paket stimulus fiskal di Amerika Serikat (AS) senilai total 2 triliun dolar AS dengan rincian 100 miliar dolar AS untuk bidang kesehatan dan 350 miliar dolar AS untuk UMKM.

Kemudian, paket stimulus Amerika Serikat senilai 2 triliun dolar AS itu juga digunakan untuk mendukung tenaga kerja sebesar 250 miliar dolar AS, 500 miliar dolar AS untuk dunia usaha, serta sisanya dialokasikan untuk bantuan sosial.

Selain itu, Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve (Fed) juga menambah stabilitas pasar keuangan melalui kebijakan pemangkasan suku bunga acuannya sebesar 100 basis poin (bps) atau mendekati 0 persen.

“The Fed juga telah menambah injeksi likuiditas untuk ke pasar uang maupun juga pembelian surat-surat berharga dari sektor keuangan maupun korporasi,” kata Gubernur BI itu.

Tak hanya itu, Jerman juga menyetujui paket stimulus fiskal sebesar 10 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB)-nya atau setara dengan 860 miliar dolar AS.

Perry Warjiyo melanjutkan Bank Sentral Eropa juga telah menyepakati untuk melakukan injeksi likuiditas seiring adanya koordinasi berbagai negara maju dan berkembang, termasuk dengan Indonesia dalam kerangka G20.

Ia menuturkan langkah dan kebijakan negara-negara tersebut mengurangi kepanikan di pasar global yang dapat dilihat salah satunya melalui adanya perbaikan indeks saham Dow Jones yang menguat.

“Kita catat indeks berbagai negara lain juga mengalami penguatan seperti Brazil, Meksiko, dan Rusia. Ini menunjukkan paket kebijakan moneter maupun stimulus mengurangi kepanikan di pasar,” kata Gubernur BI.

Ia menyatakan meredanya tekanan di pasar global berpengaruh terhadap pasar keuangan Indonesia seperti nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang pada hari ini diperdagangkan Rp16.228.

Selanjutnya, di pasar saham turut mengalami perbaikan yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat berada di posisi 4.316 atau menguat 380 poin dalam pembukaan perdagangan pada Kamis (26/3).

Sementara di pasar obligasi pemerintah, Perry menyebutkan adanya penguatan karena investor asing sudah mulai kembali membeli Surat Berharga Negara (SBN), khususnya di pasar sekunder.

“Outflow juga mengalami penurunan dan ini menunjukkan bahwa kondisi keuangan baik pasar valas, pasar saham, atau pasar obligasi semakin membaik,” tegasnya, dikutip Antara.


0 comments

    Leave a Reply