Pasar Pantau Ekspansi Corona, Bursa Asia Pasifik Dibuka Negatif

IVOOX.id, Tokyo - Saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan Senin (24/8) pagi seiring perkembangan pandemi virus corona yang terus dipantau oleh investor.
Di Jepang, Nikkei 225 sedikit turun sementara indeks Topix datar di awal perdagangan. Kospi Korea Selatan merosot 0,38%.
Saham di Australia juga turun tipis, dengan S & P / ASX 200 turun 0,16%.
Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia di luar Jepang diperdagangkan 0,15% lebih rendah.
Dalam perkembangan pasar, batch pertama perusahaan yang terdaftar di Dewan ChiNext bergaya Nasdaq di bawah sistem IPO yang direvisi akan memulai debutnya pada hari Senin. Peraturan baru sekarang juga memungkinkan saham di ChiNext sekarang naik atau turun hingga 20% dalam satu sesi, dibandingkan dengan 10% sebelumnya, menurut Reuters.
Pergerakan saham di India akan dipantau pada hari Senin setelah jumlah kasus virus korona melewati angka 3 juta, menurut data terbaru oleh Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga Pemerintah India. India saat ini memiliki jumlah kasus virus korona terbesar ketiga di dunia, di belakang AS dan Brasil, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins.
Sementara itu, pemerintahan Presiden AS Donald Trump sedang mempertimbangkan pelacakan cepat vaksin virus corona eksperimental yang dikembangkan di Inggris untuk digunakan di Amerika Serikat menjelang pemilihan presiden yang akan datang, menurut laporan Financial Times.
Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap sekeranjang rekan-rekannya, berada di 93,201 setelah naik dari level di bawah 92,4 minggu lalu.
Yen Jepang diperdagangkan pada 105,88 per dolar setelah menguat dari level di atas 106 terhadap greenback pada minggu perdagangan sebelumnya. Dolar Australia berpindah tangan pada $ 0,7157 setelah penurunan minggu lalu dari atas $ 0,724.
Harga minyak sedikit berubah pada pagi hari jam perdagangan Asia, dengan patokan internasional minyak mentah berjangka Brent melayang di atas garis datar di $ 44,36 per barel. Minyak mentah berjangka AS juga sedikit berubah pada $ 42,35 per barel.(CNBC)

0 comments