Pasar Obligasi Awal Pekan Bakal Variatif

IVOOX.id, Jakarta - Head of Research Division PT Indo Mitra Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, memperkirakan pasar obligasi hari ini akan dibuka variatif di mana Obligasi bertenor lima tahun (5y) dan dan 15 tahun (15y) sudah mulai berada di bawah titik support yang beberapa waktu lalu dianggap krusial.

"Kami merekomendasikan hold hari ini, apabila pasar obligasi bergerak > 50 bps, akan menjadi arah dari pasar obligasi," ujar Maximilianus dalam rilisnya di Jakarta, Senin (6/8).

Menurut Nico, obligasi 10y dan 20y masih memiliki ruang pelemahan hingga ke batas support. "Seandainya hari ini obligasi 5y dan 15y terus melemah, jual merupakan rekomendasi kami," tutur dia.

Fokus berikutnya, lanjutnya, adalah penantian data GDP yang secara estimasi berada di 5,12% dari sebelumnya 5,06%. "Tentu hal ini akan menjadi sentimen positif di tengah tengah ketidakpastian dari eksternal yang masih cukup tinggi," ungkap Nico.

Dari luar Negeri, cadangan devisa China juga akan keluar, yang diestimasikan akan turun menjadi USD3.107 b dari sebelumnya USD3.112 b, sedikit banyak hal ini memberikan indikasi hasil dari perang dagang antara Amerika dengan China.

Sebelumnya, tercatat total transaksi didominasi oleh obligasi berdurasi 10 – 15y, diikuti dengan 5 – 7y dan 3 – 5y. Sisanya merata di semua tenor hingga 20y. Menurut Nico, pasar obligasi kemarin masih bergerak bervariatif, meskipun secara teknikal analisa, pasar obligasi seharusnya berada di area penguatan.

Namun demikian, kenaikkan imbal hasil yang terjadi di Eropa dan Amerika membuat beberapa Negara Emerging Market mengalami imbasnya.

Imbal hasil Obligasi Indonesia 10y ditutup melemah di 7,82% dibandingkan hari sebelumnya di 7,77%. Imbal hasil obligasi 20y melemah di 8,20% dibandingkan hari sebelumnya di 8,16%.