Pasar Cari Sinyal Positif Nego AS-China, Dolar Sedikit Melemah | IVoox Indonesia

May 19, 2025

Pasar Cari Sinyal Positif Nego AS-China, Dolar Sedikit Melemah

dolar dan euro

IVOOX.id, New York - Pasar menyambut mencari sinyal positif perkembangan terakhir pembicaraan perdagangan AS-China untuk petunjuk dan pekan yang lebih pendek karena libur, membuat pergerakan mata uang diredam, sehingga kurs dolar AS sedikit lebih rendah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu (27/11) dinihari WIB.

Amerika Serikat dan China hampir mencapai kesepakatan mengenai fase pertama dari kesepakatan perdagangan, Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Selasa (26/11), setelah perunding utama dari kedua negara berbicara melalui telepon dan setuju untuk terus bekerja pada masalah-masalah yang tersisa.

The Global Times, sebuah tabloid yang dijalankan oleh harian resmi Partai Komunis yang berkuasa, People's Daily, melaporkan pada Minggu (24/11) bahwa China dan Amerika Serikat "bergerak lebih dekat untuk menyetujui" pada kesepakatan perdagangan "fase satu", bahkan ketika Washington dan Beijing belum menyepakati spesifik atau ukuran penurunan tarif pada barang-barang China.

"Apakah ini memberi tahu kami sesuatu yang tidak kami ketahui enam, tujuh minggu yang lalu? Sulit untuk dikatakan. Tapi saya akan percaya ketika saya melihatnya," kata Neil Wilson, kepala analis pasar di Markets.com.

Amerika Serikat telah mengenakan tarif atas barang-barang China dalam perselisihan selama 16 bulan atas praktik perdagangan yang menurut pemerintah AS tidak adil. China telah menanggapi dengan cara yang sama dengan tarifnya sendiri untuk barang-barang AS.

Jika kedua belah pihak tidak dapat mencapai kesepakatan segera, tanggal penting berikutnya untuk dipantau adalah 15 Desember, ketika Washington dijadwalkan untuk mengenakan tarif bahkan lebih besar pada barang-barang China.

Pada Selasa (26/11), data menunjukkan defisit perdagangan barang AS turun tajam pada Oktober karena ekspor dan impor menurun, menunjuk pada pengurangan berkelanjutan dalam aliran perdagangan yang telah dipersalahkan pada kebijakan "America First" pemerintah Trump.(Antara)

0 comments

    Leave a Reply