Pakar Transportasi Nilai Kereta Api Khusus Petani dan Pedagang Berpotensi Mendorong Ekonomi Desa dan Kurangi Urbanisasi | IVoox Indonesia

August 29, 2025

Pakar Transportasi Nilai Kereta Api Khusus Petani dan Pedagang Berpotensi Mendorong Ekonomi Desa dan Kurangi Urbanisasi

PT KAI menyiapkan kereta api khusus bagi petani dan pedagang
PT KAI menyiapkan kereta api khusus bagi petani dan pedagang. (ANTARA/HO-Humas KAI)

IVOOX.id – Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, sekaligus Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno mengatakan, penggunaan kereta oleh petani dan pedagang bukan hal baru. Sejak masa Hindia Belanda hingga era Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA), pernah beroperasi kereta khusus pasar dan gerbong barang bagi pedagang. Kini, pola serupa kembali dihidupkan demi mendukung distribusi hasil pertanian.

“Dari wilayah barat Jakarta, sebelumnya petani menggunakan KA Lokal Merak-Tanah Abang, lalu beralih ke KRL setelah perpanjangan layanan hingga Rangkasbitung. Namun, ruang gerak mereka menjadi terbatas. Dengan adanya kereta khusus, kapasitas barang lebih besar, penumpang umum tidak terganggu, dan ekonomi desa lebih berputar,” ujar Djoko kepada ivoox.id Senin (25/8/2025).

Hasil bumi yang biasa diangkut meliputi pisang, ketela, cabai, sayur-mayur, hingga petai dan jengkol. Sementara barang dagangan meliputi aneka makanan tradisional, seperti nasi uduk, tape, kacang rebus, hingga pukis. Aktivitas ini berlangsung lebih dari 20 tahun dengan omzet pedagang harian antara Rp250 ribu hingga Rp800 ribu.

Djoko menambahkan, keberadaan kereta petani-pedagang akan memberi banyak manfaat: memperluas akses distribusi hasil pertanian, mengurangi beban KRL penumpang, bahkan memungkinkan pengangkutan ternak kembali dengan moda kereta. “Kolaborasi pemerintah daerah, Kemenhub, dan PT KAI sangat penting agar layanan ini bisa beroperasi berkelanjutan dengan subsidi dan fasilitas pendukung,” katanya.

Kereta Api Petani dan Pedagang dalam Tahap Uj Dinamis

Sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Bobby Rasyidin mengungkapkan layanan kereta api khusus untuk petani dan pedagang dalam tahap uji dinamis (dynamic trial).

"Kereta api (KA) petani dan pedagang sekarang kita sedang dynamic trial, untuk hal ini kami akan melihat feedback-nya," ujar Bobby di Jakarta, Rabu (20/8/2025), dikutip dari Antara.

Hal tersebut bertujuan agar PT KAI nantinya bisa menentukan nilai keekonomiannya sehingga dapat menumbuhkan ekonomi petani dan pedagang.

"Sehingga nanti kita bisa menentukan nilai keekonomiannya yang untuk mendorong pertumbuhan dari petani dan pedagang yang mengangkut komoditas-komoditasnya dengan menggunakan kereta api," kata Bobby.

PT Kereta Api Indonesia Persero (KAI) menyiapkan layanan kereta api khusus untuk petani dan pedagang guna memperkuat akses distribusi hasil bumi, memperlancar mobilitas perdagangan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di berbagai daerah.

KAI terus menghadirkan inovasi transportasi yang dekat dengan kebutuhan nyata masyarakat, salah satu terobosan terbaru adalah pengembangan Kereta Penumpang Kelas Ekonomi (K3) khusus petani-pedagang yang saat ini tengah dimodifikasi di UPT Balai Yasa Surabaya Gubeng.

Kereta itu dirancang untuk membantu mobilitas para petani dan pedagang, sekaligus memudahkan pengangkutan hasil panen maupun barang dagangan secara lebih leluasa, aman dan efisien. Gagasan kereta itu berawal dari pembahasan teknis sejak Mei 2024 yang kemudian diwujudkan melalui proses modifikasi sarana. Konsep desainnya mengedepankan kemudahan akses dan ruang angkut yang lebih luas.

Tempat duduk dipasang sejajar di sisi kiri dan kanan kereta, sehingga ruang tengah lapang untuk menempatkan hasil pertanian atau barang dagangan, sekaligus memudahkan pergerakan di dalam kereta. Selain perubahan tata letak tempat duduk, sejumlah detail teknis juga dimodifikasi agar sesuai dengan kebutuhan khusus ini.

Kereta petani-pedagang itu merupakan hasil modifikasi dari kereta kelas bisnis dan ekonomi yang saat ini tengah memasuki tahap pengujian. Uji statis telah dilaksanakan pada 14-15 Agustus 2025 di UPT Balai Yasa Surabaya Gubeng, kemudian dilanjutkan dengan uji dinamis pada 15 Agustus 2025 dengan rute Surabaya Gubeng-Lamongan (pulang-pergi).

0 comments

    Leave a Reply