Pakar Sarankan Cermati Sentimen Suku Bunga Bank Sentral AS dan Rilis Kinerja Emiten Big Banks | IVoox Indonesia

May 1, 2025

Pakar Sarankan Cermati Sentimen Suku Bunga Bank Sentral AS dan Rilis Kinerja Emiten Big Banks

antarafoto-ihsg-menguat-ikuti-bursa-kawasan-asia-dan-global-28624-ebp-13
Pekerja membersihkan lantai di depan layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/6/2024). IHSG BEI pada Jumat (28/6) dibuka menguat 21,41 poin atau 0,31 persen ke posisi 6.989,37, sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 4,93 poin atau 0,56 persen ke posisi 879,33 mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso

IVOOX.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,09% dalam sepekan, berada di level 7.288,167 pada penutupan perdagangan Jumat, 26 Juli 2024. Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus mengatakan bahwa pelemahan IHSG pekan lalu dipengaruhi oleh dua top losers, yaitu IDX BASIC yang melemah sebesar -1,29% karena koreksi saham MDKA, SMGR, INTP, dan TPIA, serta IDX NONCYC yang melemah -1,20% akibat koreksi pada saham Poultry MLBI.

Untungnya, IHSG tidak terkoreksi terlalu dalam berkat dua top gainers, yakni IDX TECHNO yang tumbuh sebesar 2,44% dan IDX TRANS yang tumbuh sebesar 1,56% karena kenaikan saham BIRD dan GIAA.

Dalam analisisnya, Angga menjelaskan bahwa pergerakan IHSG pekan lalu terdampak oleh tiga sentimen utama, yaitu rilis kinerja emiten big banks, PMI Manufaktur AS, dan PCE AS.

Terkait sentimen rilis kinerja emiten big banks, laba bersih emiten BBRI pada triwulan II tahun 2024 hanya tumbuh 1% (YoY) dan secara kuartalan turun 13%, disebabkan oleh naiknya biaya pencadangan dari Rp14 triliun ke Rp21 triliun atau 52,28% (YoY). Sementara itu, laba bersih BBCA pada triwulan II tahun 2024 tumbuh sebesar 11% (YoY) dan secara kuartalan meningkat 8,7%. Pertumbuhan ini didorong oleh ekspansi pembiayaan yang berkualitas serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.

"Sentimen rilis kinerja emiten big banks ini masih akan berlanjut pada pekan ini," kata Angga dalam siaran pers yang diterima ivoox.id Senin (29//2024).

Sementara itu, terkait sentimen PMI Manufaktur AS, Angga menjelaskan bahwa PMI Manufaktur AS turun di bawah 50 dan masuk ke zona kontraksi karena penurunan produksi dan pesanan barang baru, yang sempat menjadi kekhawatiran pasar AS.

Terakhir, ada sentimen PCE AS, di mana indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi meningkat 0,1% pada bulan Juni dan naik 2,5% dari tahun lalu. "Harga barang mengalami penurunan, termasuk barang-barang terkait kebutuhan rumah juga tumbuh lebih lambat, sementara penghasilan pribadi mengalami pertumbuhan di bawah ekspektasi pasar," kata Angga.

Berbicara tentang potensi pasar pada 29 Juli - 2 Agustus 2024, Angga mengimbau para trader untuk memperhatikan dua sentimen utama, yaitu inflasi & PMI Indonesia serta suku bunga Bank Sentral AS.

Pertama, sentimen inflasi & PMI Indonesia, di mana berdasarkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (BI), responden memperkirakan rata-rata inflasi nasional pada 2024 akan mencapai 3,17%. "Pada bulan Juli diperkirakan inflasi tidak bergerak jauh dari bulan sebelumnya seiring stabilnya nilai tukar Rupiah."

Kedua, sentimen suku bunga Bank Sentral AS, di mana prospek penurunan suku bunga semakin dekat pada bulan September karena data makro ekonomi yang semakin mendukung seperti PCE AS dan PDB AS yang tetap stabil di tengah era suku bunga tinggi. Pernyataan dari Gubernur The Fed, Jerome Powell, juga akan dicermati oleh pelaku pasar.

Berkaca pada data ekonomi dan sentimen di atas, PT Indo Premier Sekuritas yang baru saja meluncurkan "Power Fund Series" sebagai inovasi produk baru di platform IPOT Fund untuk menyetarakan akses pasar modal bagi investor kecil dan besar, merekomendasikan tiga saham dan satu Power Fund Series untuk trading dan transaksi buy pada minggu ini hingga Jumat, 2 Agustus 2024.

1. Buy MEDC (Support 1.275, Resist 1.400) - Potensi diturunkannya suku bunga seiring rilis data PCE AS yang semakin mendekati target the Fed 2%, dan suku bunga yang mungkin bisa turun di September serta berpotensi turun hingga tiga kali tahun ini akan memicu permintaan komoditas, terutama energi minyak secara global. Selain itu, jika Trump memenangkan pemilu setelah kemunduran Biden, hal ini juga dapat memicu pemulihan ekonomi AS secara cepat.

2. Buy on Pullback BMRI (Support 6.250, Resist 6.550) - Pasar menunggu rilis kinerja BMRI setelah rilis kinerja BBCA dan BBRI sebelumnya.

3. Buy PTBA (Support 2.600, Resist 2.800) - Emiten ini layak ditradingkan. Ada kenaikan harga batu bara global yang dipicu oleh peningkatan target konsumsi batu bara untuk listrik karena kenaikan harga gas untuk konsumsi AS.

4. Buy IXIID (Premier ETF Index IDX30) - Power Fund Series (PFS) ini berpotensi terdongkrak sentimen positif dari rilis kinerja keuangan kuartal kedua.

0 comments

    Leave a Reply