Pakai Kata 'Ndasmu', Karakter Asli Capres 02 Keluar

IVOOX.id, Jakarta -- Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dinilai tidak bisa menutupi sifat dan karakter aslinya yang selalu berhalusinasi masa lalu, emosional, dan suka berkata kasar seperti ditunjukkannya dalam pidato di kampanye akbarnya di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, hari ini.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan Prabowo mengeluarkan kata-kata 'ndasmu' yang bermakna sangat kasar.
'Ndasmu' dalam bahasa Jawa berarti 'kepalamu'. Sejumlah media melaporkan, saat mengkritik pertumbuhan ekonomi 5% oleh Pemerintahan Jokowi, Prabowo menyatakannya.
"(Pertumbuhan ekonomi) 5%, ndasmu," ujar Prabowo merujuk kinerja tim ekonomi Pemerintahan Joko Widodo yang menjadi capres 01 dalam kontestadi Pemilihan Umum Presiden 2019.
Menurut Hasto, Prabowo sangat tidak pantas menyampaikan kata 'ndasmu'. Sebagai seorang capres, Prabowo sangat tidak elok menyampaikannya.
"Saya yakin rakyat dapat mencatat itu dan akan memilih calon yang dapat menjamin ketenteraman di negeri ini," kata Hasto menanggapi pertanyaan wartawan di sela kampanye akbar di Lampung Selatan, Minggu (7/4).
Lebih jauh, kata-kata kasar dari Prabowo akan membuat rakyat semakin bisa melihat bagaimana Prabowo terus berhalusinasi terhadap masa lalu. Menurut Hasto, yang terekam di benak Prabowo adalah masalah dan persoalan di masa lalu. Sehingga ketika pertumbuhan ekonomi di era Jokowi benar-benar terjadi, Prabowo tak bisa melihatnya.
"Pak Prabowo tak bisa melihat kemajuan sebuah negara ini," ujar Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.
Baginya, seorang pemimpin itu dilihat dari program dan karakternya. Dan kalau dilihat dari cara Prabowo berpidato di kampanye akbarnya hari ini, terlihat pidato Prabowo mirip memakai teleprompter. Artinya, pidato itu sebenarnya sudah dipersiapkan dengan baik.
Maka ketika masih ada kata-kata yang keluar dari konteks seperti 'ndasmu', maka itu menunjukkan karakter asli Prabowo.
"Karakter asli yang menunjukkan sosok emosional. Ini kurang pas untuk ditampilkan," imbuh Hasto. (Adhi Teguh)

0 comments