Pacu Hilirisasi, Pemerintah Bakal Stop Ekspor Bahan Mentah Tembaga dan Timah | IVoox Indonesia

May 2, 2025

Pacu Hilirisasi, Pemerintah Bakal Stop Ekspor Bahan Mentah Tembaga dan Timah

antarafoto-kedatangan-perdana-konsentrat-tembaga-ptfi-210624-rzl-4
Sejumlah pekerja melintas saat proses bongkar muat konsentrat tembaga di Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated and Industrial Port Estate (KEK JIIPE), Gresik, Jawa Timur, Jumat (21/6/2024). PTFI menerima pengiriman perdana sebanyak 12 ribu ton konsentrat tembaga dari Kabupaten Timika untuk pasokan smelter yang diperkirakan mulai beroperasi pada Juni 2024. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi

IVOOX.id – Mulai tahun depan pemerintah akan melarang ekspor konsentrat tembaga dan lumpur anoda. Hal itu sebagai upaya untuk terus mendorong hilirisasi lebih lanjut. Pasalnya hingga saat ini timah masih banyak diekspor dalam bentuk logam mentah. 

“Hilirisasi harus menjadi fokus utama untuk menghasilkan produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi, seperti katoda tembaga, tin plate, dan produk hilir lainnya. Hal ini juga akan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama di pasar internasional,” ujar Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Setia Diarta dalam siaran pers Selasa (29/10/2024).

Menurutnya Kemenperin akan membentuk material center untuk tembaga dan timah. Pusat bahan baku ini diharapkan menjadi induk inovasi dan distribusi bahan baku yang terkoordinasi dengan baik untuk industri tembaga dan timah dalam negeri.

“Material center ini akan mendukung hilirisasi, mengurangi ketergantungan pada impor bahan baku, serta memperkuat efisiensi rantai pasok sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekspor produk bernilai tambah tinggi,” kata Setia.

Dia mengatakan Kementerian Perindustrian terus memperkuat hilirisasi dan meningkatkan daya saing industri tembaga dan timah nasional. Apalagi, sektor tembaga dan timah memiliki peran penting dalam mendukung industri hilir, seperti otomotif, elektronik, peralatan listrik, dan energi terbarukan.

“Indonesia memiliki cadangan tembaga yang besar, sekitar 28 juta ton, menjadikan kita negara dengan cadangan tembaga terbesar ketujuh di dunia. Di sisi lain, Indonesia juga merupakan produsen timah terbesar kedua dunia, dengan kontribusi 14 persen terhadap total produksi global,” katanya.

Potensi besar tersebut kata dia perlu terus dioptimalkan agar memberikan nilai tambah yang lebih tinggi bagi ekonomi nasional. Oleh karena itu, Direktorat Industri Logam menyelenggarakan Copper and Tin Industry Forum 2024 di Jakarta, Selasa (29/102024).

Kegiatan ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan dari sektor industri tembaga dan timah, termasuk perwakilan pemerintah, asosiasi industri, pelaku usaha, serta akademisi.

“Forum ini diharapkan dapat menjadi wadah diskusi dan kolaborasi untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya tembaga dan timah di Indonesia serta memperkuat sektor hilir agar lebih berdaya saing di pasar global,” kata Setia.

0 comments

    Leave a Reply