Operasi SAR di Tambang Bone Bolango Ditutup, Keluarga Korban Kecewa | IVoox Indonesia

April 25, 2025

Operasi SAR di Tambang Bone Bolango Ditutup, Keluarga Korban Kecewa

IMG-20240712-WA0065
Situasi di Posko SAR musibah tanah longsor di kawasan tambang rakyat Desa Tulabolo Timur Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Jumat (12/7/2024). (ANTARA/Zulkifli Polimengo)

IVOOX.id – Operasi SAR di kawasan tambang emas rakyat Desa Tulabolo Timur Kecamatan Suwawa Timur Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo secara resmi akan ditutup hari ini, Sabtu (13/7).

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo Heriyanto di Gorontalo, Jumat, mengatakan sesuai standar operasional prosedur (SOP), operasi pencarian hanya dilaksanakan selama tujuh hari dan setelah itu akan ditutup. "Kami sore tadi telah melaksanakan rapat antarpimpinan instansi terkait dan sepakat akan menutup operasi pada Sabtu besok," katanya, dikutip dari Antara.

Ia mengatakan pelaksanaan operasi dalam bencana tanah longsor di kawasan tambang rakyat Suwawa Timur itu, tidak ada masa tanggap darurat. Karena itu setelah personel melaksanakan operasi SAR hari ke tujuh, mereka akan ditarik dan segera digelar apel penutupan di Posko SAR terpadu.

Terkait dengan sisa korban yang masih dalam tahap pencarian kata dia, apabila ditemukan maka operasi SAR kembali dibuka atas dasar data-data yang akurat, jelas, serta informasi yang disampaikan oleh pihak keluarga korban maupun pemerintah daerah setempat.

Salah satu hal yang menjadi pertimbangan para pimpinan instansi untuk menutup operasi SAR, yakni tidak jelasnya informasi dari pihak keluarga yang mengaku anggota keluarganya masih tertimbun material longsor di lokasi.

Jika dilihat dari data yang ada sekarang, jumlah korban selamat ada 280 orang, sementara yang masih dalam pencarian hanya 19 orang. "Tentunya data tersebut tidak jelas. Kita katakan tidak valid karena masyarakat yang selamat maupun mengevakuasi mandiri, datang langsung melapor ke posko SAR, dan itu kami catat sebagai korban selamat," katanya.

Data terkonfirmasi dan tercatat di posko SAR Terpadu saat ini, yang ditemukan meninggal dunia 280 orang, korban selamat 280 orang, dan masih dalam pencarian sejumlah 19 orang, dengan total korban sejumlah 325 orang.

Menanggapi keputusan ini, keluarga para korban longsor di kawasan tambang rakyat di Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo mengaku kecewa.

Ihwan Husain, salah satu warga Gorontalo, mengatakan saat ini masih ada keluarganya dan juga korban lain yang tertimbun di kawasan tambang dan belum ditemukan. Oleh karena itu tak sepatutnya operasi SAR ditutup. "Kami merasa tidak senang dan keberatan, pemerintah tidak sepatutnya menghentikan pencarian," kata dia, Sabtu pagi.

Ia mengatakan alasan pemerintah daerah menghentikan operasi SAR tidaklah tepat karena lokasi atau tempat pencarian para korban sudah jelas, apa lagi kondisi alam dan cuaca saat ini sudah membaik. Selain itu, jaminan untuk personel yang melaksanakan operasi SAR seperti makanan, minuman, hingga sarana prasarana penunjang yang memadai juga telah tersedia.

Menurut dia pencarian korban adalah misi kemanusiaan. "Mereka juga manusia yang sudah kami anggap saudara, dan di sinilah tingkat perikemanusiaan kita dipertanyakan. Maka dari itu kita terpanggil," katanya.

Ia bersama keluarga korban yang belum ditemukan lainnya berharap dan bermohon kepada pemerintah agar operasi SAR dapat terus dilaksanakan sampai keluarga mereka ditemukan.

Jika pada akhirnya pemerintah maupun unsur terkait tetap tidak melanjutkan operasi SAR, maka ia dan keluarga korban bersama penambang lainnya akan melakukan pencarian secara mandiri. "Persoalan kondisi keluarga kami seperti apa nantinya, itu tidak masalah. Walaupun tinggal tulang belulang, yang penting masih bisa kami temukan," ujarnya.

0 comments

    Leave a Reply