OPEC+ Pangkas Produksi, Goldman Sachs Naikkan Prediksi Harga Minyak Tahun Depan | IVoox Indonesia

September 16, 2025

OPEC+ Pangkas Produksi, Goldman Sachs Naikkan Prediksi Harga Minyak Tahun Depan

harga minyak naik

IVOOX.id, New York - Kesepakatan OPEC+ memangkas produksi mendorong Goldman Sachs menaikkan perkiraan harga minyak untuk 2020.

"Kami meningkatkan perkiraan kami untuk 2020, meskipun perkiraan biaya marjinal jangka panjang kami tetap tidak berubah," tulis analis Goldman dalam catatan tertanggal 6 Desember.

Bank merevisi perkiraan harga spot minyak Brent menjadi 63 dolar AS per barel untuk 2020, naik dari perkiraan sebelumnya 60 dolar AS, sementara itu juga meningkatkan prospek harga spot West Texas Intermediate (WTI) menjadi 58,5 dolar AS per barel dari 55,5 dolar AS.

Harga minyak Brent berjangka turun 0,3 persen pada 64,19 dolar AS per barel, pada 06.32 GMT, menyusul kenaikan tajam pekan lalu setelah OPEC dan sekutunya sepakat untuk memperdalam pemotongan produksi.

Produsen-produsen minyak yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia, sepakat pada Kamis (5/12) untuk memangkas produksi sebesar 500.000 barel per hari (bph) tambahan pada kuartal pertama 2020 tetapi berhenti berjanji untuk tindakan setelah Maret.

Keputusan itu, "mengkristalkan perubahan penting dalam perilaku OPEC+ untuk mengelola surplus dan defisit fisik jangka pendek daripada mencoba mengoreksi ketidakseimbangan jangka panjang yang dirasakan melalui komitmen terbuka," kata bank Wall Street tersebut.

Bank merevisi perkiraan permintaan-penawarannya, yang mencerminkan jalur produksi OPEC+ yang lebih rendah pada paruh pertama 2020.

"Revisi ini membawa kami untuk memperkirakan pasar minyak global 2020 yang berimbang secara luas, 0,3 juta barel per hari lebih ketat dari perkiraan kami sebelumnya."

Goldman menurunkan perkiraan pertumbuhan permintaan sebesar 50.000 barel per hari, mengutip prospek pemulihan moderat dalam pertumbuhan global, didorong oleh belanja konsumen yang lebih tinggi tetapi sektor manufaktur masih menantang. Bank sekarang memproyeksikan pertumbuhan permintaannya masing-masing sebesar 0,9 juta barel per hari dan 1,2 juta barel per hari untuk 2019 dan 2020.(Antara)


0 comments

    Leave a Reply