Ombudsman Terima Klarifikasi Rektor UGM

IVOOX.id, Jakarta — Kehadiran Rektor UGM Panut Mulyono dalam memenuhi panggilan Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan DIY membawa angin segar bagi upaya penuntasan kasus dugaan maladministrasi yang dilakukan UGM. Dugaan maladministrasi tersebut berkaitan dengan penanganan kasus dugaan pemerkosaan mahasiswi UGM saat KKN.

ORI pun segera menyusun saran dan tindakan korektif bagi UGM terkait penananan kasus tersebut.

Kepala ORI Perwakilan DIY Budhi Masturi mengaku selama ini pihaknya menunggu pertemuan dengan Rektor UGM untuk mendapatkan klarifikasi terkait dugaan temuan maladministrasi yang dilakukan UGM. Budhi mengapresiasi Rektor UGM yang sangat terbuka menyikapi kinerja ORI serta menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dengan baik.

Kehadiran Rektor UGM dan penjelasan yang disampaikan, dinilai Budhi, melengkapi hasil investigasi ORI atas penanganan administasi yang dilakukan oleh UGM.

Namun, substansi dari pertemuan dengan Rektor UGM belum bisa disampaikan karena itu bagian dari proses pemeriksaan.

"Kami nantinya dapat menyusun saran dan tindakan korektif agar bisa berkontribusi meningkatkan kualitas pelayanan di UGM," kata Budhi di Kantor ORI Perwakilan DIY.

Budhi menyampaikan Panut Mulyono diberikan tujuh pertanyaan terkait peran dan tugas sebagai Rektor UGM. Selain itu, ia juga meminta penjelasan terkait tindak lanjut, langkah-langkah yang dilakukan untuk merespon persoalan kasus dugaan pemerkosaan mahasiswi UGM saat KKN.

Peristiwa dugaan pemerkosaan terjadi pada Juni 2017 di Pulau Seram, Maluku.  Saat itu, korban berinisial (AL) dengan nama samaran Agni dan terlapor HS, tengah mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) UGM.

Saat ini, Polda DIY tengah melakukan penyidikan atas kasus tersebut tetapi belum menetapkan tersangka.(Adhi teguh)