Olimpiade Tokyo 2020 Dikonfirmasi Tidak Akan Ada Penonton, Ini Cara Jepang Menarik Penonton

IVOOX.id - Jumlah kasus COVID-19 yang dikonfirmasi melonjak, Jepang mengambil keputusan darurat. Karena jumlah kasus yang dikonfirmasi per hari meningkat menjadi 2.000. Beberapa atlet bintang terkenal menyatakan bahwa mereka akan absen, termasuk pemain bola asal Brazil, Neymar dan pemain golf nomor 1 Dustin Johnson, petenis terkenal Djokovic juga memutuskan untuk tidak akan hadir.

Ketertarikan penggemar olahraga terhadap berita ketidakhadiran para bintang juga menurun. Oleh karena itu, Olympic Broadcasting Service (OBS), afiliasi dari Komite Olimpiade Internasional (IOC), mengumumkan bahwa mereka berencana untuk meningkatkan imersi penonton dengan menggunakan teknologi digital baru. IOC menjelaskan, “Sejauh tidak ada penonton yang hadir, kami berjanji untuk memberikan pengalaman yang realistis.”

BACA JUGA: Ikuti Tokyo, Fukushima Juga Larang Kehadiran Penonton di Olimpiade

Pertama, sistem pemutaran multi-kamera diperkenalkan. Arena senam, trek dan lapangan, renang, dan bola voli akan memiliki 60 hingga 80 kamera 4K. Kameranya akan menggunakan kamera zoom pan/tilt yang dapat mengontrol zoom in dan zoom out dari jarak jauh.

kamera  bisa bergerak tepat ke atas, bawah, kiri dan kanan, dan dimungkinkan untuk menembak miring sesuai dengan sudut pemain. Berkat resolusi 4K, penonton dapat memperbesar tanpa kehilangan resolusi.

Kamera ini juga akan memproduksi video slow-motion. Setelah memilih titik-titik di mana pemain berhenti, kameranya akan menghasilkan efek slow-motion. OBS juga menjelaskan bahwa efek ini mirip dengan adegan di film The Matrix saat pemeran utamanya menghindari peluru.

Mereka juga akan memperkenalkan teknologi True View Intel untuk melihat pertandingan dari sudut pandang manapun. 35 kamera 4K dipasang di aula pusat Saitama Super Arena, di mana pertandingan basket berlangsung. Dipasang seperti mengelilingi stadion untuk menangkap seluruh stadion, seperti tinggi, lebar, dan panjang.