OJK Tingkatkan Pemahaman Literasi Keuangan Guru SMA | IVoox Indonesia

July 3, 2025

OJK Tingkatkan Pemahaman Literasi Keuangan Guru SMA

1

iVooxid, Padang - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Barat (Sumbar) menggelar "Training of Trainer" (ToT) bagi 50 guru Sekolah Menengah Atas (SMA) bidang studi ekonomi asal Kota Padang dalam rangka meningkatkan pemahaman terhadap literasi keuangan.

"Kegiatan ini bertujuan untuk membekali para guru tentang pengetahuan industri keuangan mulai dari perbankan, pasar modal, asuransi dan lainnya," kata Kepala Kantor OJK Sumbar Indra Yuheri di Padang, Rabu (14/12/2016).

Menurut dia para guru yang sudah mengikuti ToT diharapkan ikut menyosialisasikan tentang industri keuangan kepada guru lainnya dan para siswa dalam proses belajar mengajar.

"Jika seseorang melek keuangan sejak dini maka ketika dewasa akan memiliki pemahaman yang baik tentang industri jasa keuangan," ujarnya.

Oleh sebab itu membekali para guru merupakan langkah strategis apalagi OJK sudah menyiapkan bahan ajar tentang industri keuangan, lanjut dia.

ToT menghadirkan pembicara dari Bursa Efek Indonesia, asuransi, perbankan dan OJK dengan target pemahaman tentang industri jasa keuangan para guru menjadi lebih baik.

Indra mengatakan untuk Sumatera Barat berdasarkan data terakhir tingkat literasi keuangan warga Sumbar sudah cukup baik di atas 50 persen melebih angka nasional yang baru 36 persen.

"Artinya secara umum warga Sumbar sudah mengetahui tentang jasa keuangan terutama perbankan, tapi tetap perlu ditingkatkan," ucapnya.

Sementara Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) perwakilan Padang Reza Sadat Syahmeini menjelaskan tentang manfaat berinvestasi di pasar modal dengan membeli saham.

Ia menyebutkan transaksi saham warga Sumatera Barat di pasar modal sejak Januari hingga September 2016 telah mencapai Rp1,5 triliun dengan jumlah investor mencapai 6.137 orang melalui perusahaan sekuritas yang ada di Padang.

"Jumlah itu telah melebihi nilai total transaksi pada 2015 yang hanya Rp1,06 triliun," kata dia.

Menurut dia terjadinya peningkatan transaksi tersebut terutama sejak ditetapkan undang-undang tentang amnesti pajak sehingga masyarakat memilih menanamkan uang ke pasar modal.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang dinilai cukup baik serta sosialisasi intensif yang dilakukan BEI membuat masyarakat cukup antusias membeli saham, katanya. (ant)

0 comments

    Leave a Reply