OJK Soroti Kinerja Perbankan di Tengah Volatilitas Global | IVoox Indonesia

June 2, 2025

OJK Soroti Kinerja Perbankan di Tengah Volatilitas Global

layanan perbankan bsi-berangsur-pulih-8
Nasabah melakukan transaksi perbankan di mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di Gedung Wisma Mandiri I di Jakarta, Kamis (11/5/2023). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyatakan bahwa layanan ATM antarbank telah kembali berangsur pulih dan dapat dilakukan nasabah melalui jaringan ATM Bersama, Jalin, PRIMA, Mandiri H2H hingga Visa. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

IVOOX.id - Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Sekaligus Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae optimis kinerja perbankan akan tetap terjaga baik pada triwulan IV-2023 di tengah volatilitas kondisi global dan dinamika kondisi makroekonomi domestik. Optimisme ini mengacu pada hasil Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK (SBPO).

Selain itu, kinerja perbankan pada triwulan IV ini juga diyakini terkendali seiring dengan fleksibilitas ruang penyesuaian suku bunga yang masih cukup besar bagi perbankan. Hal ini karena ditopang likuiditas yang cukup serta didukung koordinasi kebijakan terintegrasi dalam KSSK yang selama ini cukup efektif dalam menangkal dampak global.

"Per September 2023, kinerja intermediasi perbankan tetap terjaga dengan pertumbuhan kredit per September 2023 tercatat 8,96 persen yoy dan DPK yang tumbuh 6,54 persen yoy. Outlook kinerja perbankan secara menyeluruh sampai dengan akhir tahun 2023 dan 2024 diperkirakan masih akan terjaga dengan baik," kata Dian Ediana dalam keterangan resminya pada Minggu (26/11/2023).

Menurut Dian, optimisme kinerja perbankan ini juga didorong oleh ekspektasi bahwa sisi funding (DPK) akan tetap mampu menyokong meningkatnya penyaluran kredit yang berdampak pada peningkatan laba dan modal perbankan.

Di samping itu, Dian juga optimis bahwa kenaikan pertumbuhan kredit pada triwulan IV akan didorong oleh pertumbuhan ekonomi domestik yang masih cukup baik, meningkatnya konsumsi, dan masih terjaganya daya beli masyarakat.

Hasil survei juga menunjukkan bahwa responden memandang inflasi sektor pangan relatif tidak berpengaruh signifikan pada kinerja pertumbuhan kredit maupun kinerja debitur.

Namun demikian, bank tetap melakukan strategi mitigasi risiko inflasi pangan, antara lain dengan berfokus untuk menambah nasabah atau debitur baru secara pruden.

"DPK juga akan tumbuh meningkat sejalan dengan kegiatan ekonomi yang semakin membaik, usaha bank memperoleh sumber dana untuk mendukung pertumbuhan kredit, dan adanya dana pemerintah yang masuk pada bank daerah. Hal ini tercermin pada kinerja sektor perbankan yang masih on track sesuai dengan rencana bisnis yang disampaikan ke OJK," kata Dian.

Reporter: Rinda Suherlina

0 comments

    Leave a Reply