October 6, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

OJK Sebut Pasar Modal Indonesia Alami Penurunan

IVOOX.id - Pada akhir Oktober 2023, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan berbagai perkembangan terkait dengan pasar modal Indonesia. 

“Seiring dengan pelemahan pasar saham global, IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) di Indonesia telah mengalami penurunan sebesar 2,61 persen pada akhir Oktober 2023. Meskipun beberapa sektor, seperti sektor infrastruktur dan sektor healthcare, masih mengalami kenaikan, IHSG secara keseluruhan mengalami pelemahan sebesar 1,34 persen secara year-to-date,” ucap Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi dalam Konferensi Pers Senin (30/10/2023).

Di sisi lain, pasar Surat Berharga Negara (SBN) juga mencatatkan pergerakan serupa dengan adanya outflow investor asing sebesar Rp13,63 triliun pada bulan Oktober, yang mengakibatkan kenaikan yield SBN sebesar 40,86 basis poin. Secara year-to-date, yield SBN telah naik rata-rata sebesar 25,48 basis poin, dengan non-resident mencatatkan net buy sebesar Rp47,19 triliun.

Pasar obligasi juga mengalami perubahan, “indeks pasar obligasi ICBI melemah sebesar 1,38 persen pada bulan Oktober, namun masih menguat sebesar 4,45 persen secara year-to-date. Terdapat aliran dana keluar investor non-resident sebesar Rp842,83 miliar pada bulan Oktober, yang menyebabkan outflow sebesar Rp1,67 triliun secara year-to-date.,” ujarnya.

Sementara itu, di sektor pengelolaan investasi, nilai Asset Under Management (AUM) perusahaan pengelola investasi mencapai Rp824,24 triliun per 25 Oktober 2023. Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana mencatatkan penurunan sebesar 1,33 persen secara bulanan, meskipun investor reksa dana masih mencatatkan net subscription sebesar Rp5,18 triliun pada bulan tersebut. Secara year-to-date, NAB mengalami peningkatan sebesar 1,05 persen dengan net subscription sebesar Rp13,12 triliun.

Dalam hal penghimpunan dana di pasar modal, tercatat sebesar Rp204,14 triliun yang berhasil terhimpun hingga 27 Oktober 2023, dengan 68 emiten baru terdaftar. Penghimpunan dana ini telah memenuhi capaian target di tahun 2023, sementara pipeline Penawaran Umum masih mencakup 97 penawaran dengan nilai indikatif sebesar Rp54,48 triliun, termasuk rencana Initial Public Offering (IPO) oleh 65 perusahaan baru.

0 comments

    Leave a Reply