October 7, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

OJK Sebut Banyak Perusahaan Jasa Keuangan Langgar Market Conduct

IVOOX.id - Kepala Eksekutif Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK (Otoritas Jasa Keuangan), Friderica Widyasari Dewi mengatakan aspek market conduct menjadi tantangan dan pekerjaan rumah bersama untuk dibenahi.

Pasalnya kata dia saat ini banyak perusahaan jasa keuangan yang tampak sehat namun banyak melakukan pelanggaran pada aspek market conduct nya.

Market conduct merupakan perilaku pelaku usaha jasa keuangan dalam mendesain, menyusun dan menyampaikan informasi, menawarkan, membuat perjanjian atas produk atau layanan, serta penyelesaian sengketa dan penanganan pengaduan.

"Tentu saja ini merupakan PR kita semua agar bagaimana kita terus meningkatkan kapasitif dari pelaku usaha jasa keuangan untuk semakin memahami tidak hanya aspek Prudential yang harus dikedepankan tetapi juga aspek conduct nya," kata Friderica pada Selasa (12/12/2023).

Dalam acara Peluncuran Peta Jalan Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha, Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen 2023-2027, Friderica meminta pelaku usaha jasa keuangan turut memberikan perlindungan bagi konsumen.

"Karena itu kita bersama-sama harus terus mengedepankan bagaimana tidak hanya kita memperluas bisnis kita, tetapi juga kita harus membekali konsumen kita, nasabah kita, dengan edukasi dan literasi yang baik," jelasnya.

Lebih lanjut Friderica menyampaikan terkait empat pilar penanganan pengaduan konsumen, yang salah satunya adalah pilar literasi dan inklusi. Karena menurutnya jika konsumen terliterasi dengan baik maka dapat terhindar dari berbagai praktik yang melanggar aturan.

"Pilar literasi dan edukasi yang kemudian menuju kepada inklusi karena perlindungan konsumen yang utama dan pertama adalah tentang edukasi itu sendiri," katanya.

Sementara Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK, Aman Santosa mengungkapkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia masih rendah, terutama syariah. Secara umum menurut Aman saat ini literasi keuangan masyarakat Indonesia bagu mencapai 49,7 persen. Sementara inklusi keuanganya baru mencapau 85 persen dari tahun 2016 sampai 2022.

"Literasi dan inklusi keuangan syariah juga masih rendah, masih tertinggal apalagi jika dibandingkan dengan konvensional," kata Aman.

0 comments

    Leave a Reply