OJK: Perbankan Nasional Diminta Bebaskan Biaya Administrasi Bank

iVooxid, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta perbankan nasional untuk menghapus biaya administrasi bank bagi berbagai produk tabungan. Itu akan meningkatkan minat masyarakat untuk menabung di bank. Dengan demikan, masyarakat akan mendatangi perbankan untuk menempatkan dananya dengan fasilitas yang menarik, ujar Muliaman Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK.

“Kan sudah ada Simpanan Pelajar (Simpel) yang sudah bebas biaya administrasi. Kalau mau lebih banyak nasabah yang menyimpan uang, tentunya harus banyak memberikan fasilitas pembebasan biaya administrasi bank. Apalagi banyak tabungan bernilai besar yang akan dijadikan oleh bank untuk berkompetisi,” paparnya.

Muliaman mengemukakan, kalau untuk deposito, fee deposito bisa disesuaikan dengan kondisi yang ada saat ini. Bank dapat menetapkan fee tersebut dengan mengukur pola transaksi nasabahnya. Adapun OJK tinggal mendorong perbankan untuk mengatur besaran fee deposito. “Saya optimistis biaya administrasi bank nantinya dapat dibebaskan,” imbuhnya.

Hingga akhir tahun ini, demikian mantan Deputi Senior Bank Indonesia (BI), jumlah penabung ditargetkan sebanyak tiga juta rekening hingga akhir 2016 ini. “Saat ini, kita baru dalam tahap mendorong kembali masyarakat untuk gemar menabung. Saya juga optimistis sebanyak tiga juta rekening dapat dicapai hingga akhir tahun ini,” pungkasnya.[abr]