July 5, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

OJK Klaim Sektor Keuangan Indonesia Stabil

IVOOX.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia menyatakan bahwa sektor jasa keuangan negara ini masih stabil meskipun menghadapi ketidakpastian global yang semakin meningkat. Hal ini disampaikan Pada laporan OJK pada Senin (30/10/2023) tentang rapat bulanan yang diadakan pada tanggal 25 Oktober 2023.

Keberlangsungan stabilitas ini didukung oleh modal yang kuat, likuiditas yang mencukupi, serta pengelolaan risiko yang baik. OJK meyakini bahwa sektor jasa keuangan memiliki kapasitas untuk mengatasi risiko yang berasal dari fluktuasi suku bunga global yang cenderung tinggi dan meningkatnya ketegangan geopolitik.

“Pertumbuhan ekonomi global masih bervariasi. Di Amerika Serikat, pada kuartal ketiga tahun 2023, pertumbuhan ekonomi mencapai 4,9 persen (dibandingkan dengan 2,1 persen pada kuartal pertama 2023), dengan perbaikan terus-menerus di pasar tenaga kerja dan tekanan inflasi yang tinggi,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman

Hal ini telah mendorong penjualan surat utang di pasar AS, sejalan dengan ekspektasi suku bunga yang cenderung tinggi dan peningkatan pasokan surat utang untuk mendanai defisit anggaran AS. Di sisi lain, risiko geopolitik global semakin meningkat, terutama sehubungan dengan konflik antara Israel dan Hamas, yang dapat berdampak signifikan pada perekonomian global jika eskalasi terjadi di Timur Tengah.

Di Eropa, ekonomi diperkirakan masih mengalami stagflasi, sementara pemulihan ekonomi di Tiongkok belum mencapai ekspektasi, meningkatkan kekhawatiran tentang pemulihan ekonomi global.

Kenaikan yield surat utang di AS telah menimbulkan tekanan keluar dari pasar-pasar negara berkembang, termasuk Indonesia, yang pada gilirannya telah memengaruhi terutama nilai tukar dan pasar obligasi secara signifikan. Volatilitas di pasar keuangan, baik di pasar saham, obligasi, maupun nilai tukar, terus meningkat.

Di dalam negeri, tingkat inflasi mencapai 2,28 persen tahun-ke-tahun, sesuai dengan ekspektasi pasar sebesar 2,2 persen.

“Namun, perlu diperhatikan tren kenaikan inflasi pada bahan makanan, terutama beras dan gula, seiring dengan potensi penurunan produksi global akibat fenomena El Nino. Secara keseluruhan, daya beli masih terkendali, yang tercermin dalam penurunan inflasi inti, serta penurunan kepercayaan konsumen dan kinerja penjualan ritel yang rendah.” Tutur Agusman.

Meskipun begitu, sektor korporasi masih menunjukkan performa yang baik, terlihat dari indeks PMI Manufaktur yang terus berada di zona ekspansi dan neraca perdagangan yang masih mencatat surplus.

Selain itu, berita positif datang dari upaya Indonesia dalam memerangi tindak pencucian uang, pendanaan terorisme, dan pendanaan proliferasi senjata pemusnah masal. Pada pertemuan Plenary Financial Action Task Forces (FATF) pada tanggal 25 Oktober 2023, Indonesia telah diterima sebagai anggota penuh FATF. Capaian ini merupakan hasil kerja sama yang baik antara PPATK dan berbagai kementerian dan lembaga, termasuk OJK.

Hal ini menunjukkan bahwa sektor jasa keuangan Indonesia telah memenuhi standar internasional dalam hal pencegahan tindak pencucian uang, pendanaan terorisme, dan pendanaan proliferasi senjata pemusnah masal.

Keanggotaan penuh Indonesia di FATF menempatkannya sejajar dengan negara-negara anggota G20, memberikan integritas kuat pada sistem keuangan Indonesia dan meningkatkan kepercayaan masyarakat, baik domestik maupun internasional, terhadap sektor keuangan Indonesia. Ini diharapkan akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi nasional.

0 comments

    Leave a Reply