April 29, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

OJK Gandeng Perguruan Tinggi Perkuat Keuangan Inklusif

iVooxid, Luwuk, Sulteng - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tengah menggandeng Universitas Tompotika Luwuk dan Universitas Muhammadiyah Luwuk serta guru-guru ekonomi guna memperkuat inklusif keuangan di daerah setempat.

"Keuangan inklusif sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan masyarakat, dan itu tanggung jawab kita bersama," kata Kepala OJK Provinsi Sulawesi Tengah Syukri Andi Yunus pada pembukaan 'training of trainers' OJK dan Industri Jasa Keuangan di Luwuk, Selasa (18/10/2016).

Turut hadir dalam kegiatan itu Bupati Banggai Herwin Yatim, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Rianto Lanipi, para pembantu rektor dan dekan dari Universitas Tompotika dan Unismuh dan sejumlah kepala cabang bank di Luwuk.

Menurut Syukri, kegiatan itu diharapkan dapat berkontribusi meningkatkan kompetensi dosen dan tenaga pengajar di Kabupaten Banggai sehingga terjadi transfer pengetahuan kepada pelajar dan mahasiswa.

Syukri mengatakan OJK bersama industri jasa keuangan selalu mendorong manfaat produk atau layanan jasa keuangan kepada masyarakat karena hasil survei literasi keuangan menunjukkan masih rendahnya literasi keuangan.

Hasil survei OJK tahun 2013 menyebutkan tingkat literasi keuangan masyarakat di Indonesia hanya 21,84 persen dengan tingkat pemanfaatan hanya 59,74 persen.

Sementara tingkat literasi keuangan masyarakat di Sulawesi Tengah jauh di bawah indeks nasional yakni hanya 18,5 persen dan tingkat pemanfaatan sebesar 35 persen.

"Artinya hanya 18 dari 100 orang yang memiliki pengetahun, pemahaman dan keterampilan terhadap produk atau layanan keuangan dan hanya 35 dari 100 orang yang dapat mengakses produk layanan keuangan," katanya.

Syukri mengatakan pemerintah telah menyusun strategi nasional literasi keuangan Indonesia melalui tiga pilar yakni edukasi dan kampanye nasional literasi keuangan, penguatan infrsruktur literasi keuangan, pengembangan produk dan jasa keuangan.

"Training of trainers ini merupakan pilar kedua yakni penguatan infrastruktur literasi keuangan," katanya.

Kalangan civitas akademika Universitas Tompotika dan Unismuh Luwuk merespons positif kegiatan tersebut karena ini pertama kali dilakukan sejak hadirnya industri jasa keuangan di daerah tersebut. (ant)

0 comments

    Leave a Reply