O-Ranger Terus Ditambah, Pos Indonesia Makin Kuat Garap Bisnis Kiriman | IVoox Indonesia

May 10, 2025

O-Ranger Terus Ditambah, Pos Indonesia Makin Kuat Garap Bisnis Kiriman

IMG-20200920-WA0026

IVOOX.id, Bandung - PT Pos Indonesia (Persero) terus menunjukkan komitmennya sebagai perusahaan kiriman terdepan di Indonesia, melalui penambahan resource tenaga kerja kurir atau O-Ranger. 

Komitmen Pos Indonesia menambah tenaga O-Ranger seiring inovasi layanan kiriman yang terus dikembangkan Pos Indonesia. Di mana, Pos Indonesia telah mendigitalisasi layanan kiriman melalui aplikasi QPOSinAja. 

Pada aplikasi ini, konsumen bisa melakukan online booking, melakukan kiriman tanpa keluar rumah, serta berbagai fitur kemudahan pembayaran. Terbaru, Pos Indonesia meluncurkan layanan kurir real time Q9 Plus. Sebuah layanan kiriman yang menawarkan pengantaran maksimal 3 jam di dalam kota. 

"Sebenarnya penambahan SDM O-Ranger telah kami lakukan sejak dua tahun lalu. Jumlahnya sekarang sudah mencapai 1.350 an lebih, tersebar di seluruh Indonesia," kata Vice Presiden Product Management dan Marketing PT Pos Indonesia (Persero) Tata Sugiarta.

Menurut dia, penambahan O-Ranger akan terus dilakukan sejalan dengan aplikasi QPOSinAja. Apalagi untuk memenuhi layanan Q9 Plus di aplikasi tersebut. Di mana layanan tersebut diperkirakan akan membutuhkan banyak driver standby. Driver tersebut akan mobile di dalam kota. 

Saat ini, layanan Q9 Plus sudah tersedia di delapan kota besar di Indonesia. Yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Malang, Medan, dan Solo. Layanan ini hanya melayani pengantaran antar alamat di dalam kota.

Pihaknya, kata Tata, telah bekerjasama dengan pihak ketiga untuk memaksimalkan aplikasi dan recruitment SDM O-Ranger. Sehingga recruitment akan disesuaikan dengan perkembangan layanan dan demand di masing masing kota. 

"Kami sudah kerjasama dengan perusahaan pihak ketiga untuk pengembangan aplikasi dan rekrutmen O Ranger. Walaupun begitu, kami juga harus menyesuaikan dengan kesiapan infrastruktur dan demandnya. Karena setiap daerah kebutuhannya berbeda. Misalnya nanti ternyata kebutuhan di Jakarta banyak, maka kami akan lebih banyak ekspansi di sana," jelas dia.

0 comments

    Leave a Reply