NPL Susut, OJK: Rencana Bisnis Perbankan Terganggu | IVoox Indonesia

July 20, 2025

NPL Susut, OJK: Rencana Bisnis Perbankan Terganggu

1
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad (Foto: Istimewa)

iVooxid, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan, risiko bisnis di industri perbankan nasional sudah mulai berkurang di kuartal IV-2016. Hal itu sejalan dengan sudah menurunnya rasio kredit bermasalah dan permintaan kredit yang diperkirakan membaik diakhir tahun.

"NPL (Non-Performing Loan) turun per September jadi 3,1 persen (gross) dan pertumbuhan kredit juga sudah menggeliat lagi," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad di Jakarta, Senin (7/11/2016)

Muliaman mengungkapkan, sudah mulai turunnya rasio kredit bermasalah, maka kekhawatiran perbankan terhadap risiko-risiko juga berkurang, sehingga perbankan dirasa perlu meningkatkan alokasi biaya pencadangan. Di mana pada Agustus 2016, NPL perbankan tercatat sebesar 3,2 persen.

Meski begitu, bilang Muliaman, perbaikan bisnis perbankan akan sangat bergantung pada pemulihan kondisi perekonomian di triwulan IV tahun ini.

"Kita akan lihat lagi, karena pertumbuhan ekonomi bisa dibilang belum terlalu fantastis. Tapi tren positifnya sudah keliatan. NPL turun, penyaluran kredit naik," ucap Muliaman.

Lebih lanjut Muliaman mengaku, bahwa perbaikan penyaluran kredit bersumber dari segmen ritel. Dengan adanya tren positif di industri perbankan, kata dia, maka akan ada peluang NPL untuk dapat turun ke bawah 3,1 persen (gross) pada 2017.

Sementara jika melihat di sepanjang tahun berjalan hingga triwulan III-2016, lanjut Muliaman, memang banyak tantangan yang menghadang kinerja bisinis bank. OJK pun sudah meminta perbankan untuk memitigasi risiko, jika terdapat potensi kenaikan NPL.

Selain masih adanya tantangan dari proses pemulihan ekonomi domestik, OJK melihat, di triwulan IV-2016 ini tantangan juga datang dari dinamika ekonomi global seperti sentimen dari Pemilihan Presiden Amerika Serikat pada 8 November 2016, dan ekspetasi kenaikan suku bunga The Federal Reserve di Desember 2016.[ava]

0 comments

    Leave a Reply