Nilai Transaksi Uang Elektronik Meningkat 17,67 Persen | IVoox Indonesia

May 16, 2025

Nilai Transaksi Uang Elektronik Meningkat 17,67 Persen

bulan-inklusi-keuangan-di-semarang-replika uang
Sejumlah warga mengamati replika uang rupiah yang dipamerkan pada kegiatan Bulan Inklusi Kuangan di Lapangan Pancasila, Semarang, Jawa Tengah, Minggu (29/10/2023). Kegiatan yg digelar Bank Indonesia Provinsi Jateng bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jateng dan Pemkot Semarang itu bertujuan mengedukasi kepada masyarakat untuk memiliki rasa cinta dan bangga terhadap Rupiah serta mensosialisasikan penggunaan alat pembayaran yang aman serta praktis. ANTARA FOTO/Makna Zaezar

IVOOX.id - Bank Indonesia (BI) melaporkan nilai kinerja transaksi ekonomi dan keuangantransaksi Uang Elektronik (UE) pada Oktober 2023 mengalami peningkatan sebesar 17,67 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp41,71 triliun.


Hal itu disampaikan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo saat menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI November 2023 di Jakarta.

"Kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital tetap kuat didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal," kata Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (23/11/2023).

Sementara nilai transaksi digital banking juga tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 15,57 persen (yoy) dengan nominal Rp5.118,89. Perry mengatakan dari 43,44 juta pengguna QRIS total transaksi yang terjadi mengalami pertumbuhan sebesar 186,08 persen (yoy) dan mencapai Rp24,97 triliun. Jumlah merchant 29,63 juta yang sebagian besar merupakan UMKM.

Disamping itu, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debit, dan kartu kredit mencapai Rp664,87 triliun atau turun sebesar 3,53% (yoy).

"Bank Indonesia terus mendorong akselerasi digitalisasi sistem pembayaran dan perluasan kerja sama sistem pembayaran antarnegara guna mendorong inklusi ekonomi keuangan dan memperluas ekonomi dan keuangan digital," kata Perry.

Lebih lanjut Perry menerangkan jumlah peredaran uang Rupiah pada Oktober 2023 meningkat 5,73 persen (yoy) sehingga menjadi Rp957,74 triliun. BI juga memastikan ketersediaan uang Rupiah dalam jumlah yang cukup dengan kualitas yang terjaga, termasuk pemenuhan untuk kebutuhan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

"Bank Indonesia juga terus memastikan ketersediaan uang Rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI melalui program pengedaran uang Rupiah ke daerah Terluar, Terdepan, Terpencil (3T) serta kegiatan Kas Keliling, Kas Titipan dan Ekspedisi Rupiah Berdaulat," terang Perry.

Lebih lanjut, Perry mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 diprakirakan meningkat yang didorong oleh tetap baiknya keyakinan konsumen, positifnya pengaruh pelaksanaan pemilu, dan berlanjutnya pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN).

"Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi stimulus fiskal pemerintah dengan stimulus makroprudensial Bank Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, khususnya dari sisi permintaan," kata Perry.

Adapun ekonomi triwulan III 2023 tumbuh sebesar 4,94 persen (yoy), ditopang oleh kuatnya konsumsi rumah tangga dan meningkatnya investasi di tengah turunnya konsumsi pemerintah dan kinerja ekspor.

Reporter: Rinda Suherlina

0 comments

    Leave a Reply