Emiten
NEC-Telkom Teken Kontrak Bangun Kabel Bawah Laut

iVooxid, Jakarta - Perusahaan asal Jepang, NEC Corporation (NEC) melakukankan penandatanganan kontrak dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dalam proyek pengembangan sistem kabel optik bawah laut atau Indonesia Global Gateway Cable System (IGG).
General Manager Submarine Network Division, NEC Corporation, Toru Kawauchi dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (8/9/2016), mengemukakan bahwa sistem kabel optik bawah laut itu akan menghubungkan pulau Sumatera, Batam, Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi dengan Singapura.
"NEC kembali dipilih oleh Telkom sebagai penyedia sistem kabel bawah laut serat optik dengan kecepatan 100 Gb/s IGG, yang akan menghubungkan sembilan kota besar di Indonesia dengan Singapura, dan juga dua sistem kabel bawah laut internasional di Dumai dan Manado," paparnya.
Ia menambahkan bahwa sejak proyek pertama sistem kabel bawah laut serat optik yang diluncurkan oleh Telkom pada tahun 1991, NEC terus berperan dalam peningkatan konektivitas jaringan di Indonesia.
"Dengan Papua Cable System (SMPCS) sebagai proyek teranyar, NEC dapat kembali tampil menorehkan peran dalam sejarah IGG," katanya.
IGG merupakan sistem kabel serat optik bawah laut yang terdiri dari kabel berkecepatan 100 Gigabit per detik (Gbps) x 80 panjang gelombang atau wavelength (wl) x 4 pasang serat atau fiber pair (fp) optik, sepanjang lebih kurang 5.300 kilometer, yang akan menghubungkan kota-kota besar di Indonesia seperti Dumai, Batam, Jakarta, Madura, Bali, Makassar, Balikpapan, Takaran dan Manado, dengan Singapura.
Setelah proyek IGG rampung pada awal tahun 2018, sistem kabel ini tidak hanya akan meningkatkan konektivitas antar kota-kota besar di Indonesia, tetapi juga menyediakan sambungan langsung antara dua sistem kabel bawah laut internasional, yaitu satu dari Eropa dengan titik ujung di Dumai, dan satu lagi dari pantai barat Amerika Serikat dengan titik ujung di Manado. (ant)

0 comments