Myanmar Umumkan Tujuh Hari Berkabung Nasional, Korban Gempa Tembus Tembus 1.700 Jiwa

IVOOX.id – Myanmar, Senin (31/3/2025), mengumumkan masa berkabung nasional selama tujuh hari pascagempa bumi bermagnitudo 7,7 yang mengguncang negara tersebut.
Mengutip Antara, bendera nasional akan dikibarkan setengah tiang sebagai bagian dari masa berkabung, sebut laporan media negara, MRTV.
Jumlah korban tewas akibat gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter yang mengguncang Myanmar pada Jumat (28/3/2025) telah meningkat menjadi 1.700, kata pihak berwenang.
Jumlah korban luka mencapai 3.400, sementara 300 orang masih hilang, kata Dewan Administrasi Negara Myanmar pada Minggu (30/3).
Krematorium di Mandalay, kota yang paling parah dilanda bencana, berjuang untuk mengatasi meningkatnya jumlah korban tewas.
Pemakaman besar, termasuk Kyanikan, Taung-Inn dan Myauk-Inn, kewalahan dengan jenazah yang menumpuk saat keluarga berusaha mengkremasi jenazah kerabat mereka, lapor Myanmar Now pada Minggu (30/3/2025).
"Kemarin (Sabtu), kami mengkremasi lebih dari 300 jenazah. Pagi ini (Minggu), lebih dari 200 telah diproses," kantor berita independen itu mengutip seorang warga yang tidak disebutkan namanya di lokasi kremasi, dikutip dari Antara.
Gempa bumi kuat itu terjadi dengan episentrum di wilayah Sagain, Myanmar.
Guncangan pertama diikuti oleh gempa bumi berkekuatan 6,4 skala Richter 12 menit kemudian, menurut Survei Geologi Amerika Serikat.
Pemimpin junta Myanmar, Min Aung Hlaing, telah melakukan pembicaraan telepon dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim guna membahas dampak bencana dan upaya penyelamatan serta bantuan.
Rusia, India, China, Thailand, UAE, PBB, dan banyak negara lain juga telah mengirim tim khusus pencarian dan penyelamatan selain bantuan kemanusiaan.
Oposisi Myanmar Umumkan Gencatan Senjata
Kelompok oposisi Myanmar yang tergabung dalam Pemerintahan Persatuan Nasional (NUG) mengumumkan gencatan senjata menyusul gempa 7,7 magnitudo yang mengguncang negara tersebut.
Mengutip Antara, Senin (31/3/2025), Gencatan senjata yang dimulai pada 30 Maret itu akan berlangsung selama dua pekan untuk mengizinkan operasi penyelamatan korban gempa.
Menurut laporan media Myanmar Now pada Ahad (30/3/2025), NUG, yang dibentuk oleh anggota legislatif yang tersingkir akibat kudeta militer pada Februari 2021 tersebut, akan mengirimkan personel Gerakan Pembangkangan Sipil untuk membantu operasi penyelamatan di daerah-daerah di bawah kendali junta.
Gerakan sipil itu beranggotakan pegawai negeri dan individu profesional pro-demokrasi yang menjadi bagian penting dalam perlawanan terhadap rezim militer Myanmar.
Namun, NUG memberi syarat supaya pihak militer memastikan keselamatan personel tersebut dan tidak melakukan penahanan.
Junta Myanmar masih belum merespons seruan dari NUG.
Diketahui, NUG menyatakan telah mengalokasikan dana hingga 1 juta dolar AS untuk operasi penyelamatan.
Myanmar menghadapi konflik berskala besar sejak kudeta militer pada Februari 2021. Militer Myanmar, Tatmadaw, menghadapi perlawanan sengit dari kelompok etnis bersenjata serta kelompok pro-demokrasi, seperti Angkatan Pertahanan Rakyat, sayap militer NUG.

0 comments