Muhammadiyah Tegaskan Tak Pernah Ingin Ubah Landasan Negara | IVoox Indonesia

April 29, 2025

Muhammadiyah Tegaskan Tak Pernah Ingin Ubah Landasan Negara

antarafoto-forum-r20-di-bali-021122-fik-1
Sekretaris Jenderal Rabithah 'Alam Islami (Liga Muslim Dunia) Syaikh Muhammad bin Abdul Karim Al Issa (keempat kiri), Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Miftachul Akhyar (ketiga kiri), Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (keempat kanan), Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (ketiga kanan), Menko Polhukam Mahfud MD (kedua kiri), Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (kedua kanan), Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kanan) dan Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) berfoto bersama delegasi saat pembukaan G20 Religion Forum (R20) di Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (2/11/2022)./ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/aww.

IVOOX.id, Jakarta - Kiai Haji Imam Addaruqutni, salah satu pimpinan Muhammadiyah, menegaskan bahwa Muhammadiyah tidak pernah ingin mengubah landasan negara sehingga perlu perbaiki kesalahpahaman.

"Muhammadiyah sebagai pendiri negara ini tidak pernah ingin mengubah landasan negara," ucap Dr. Imam Addaruqutni menegaskan dalam Plenary Session 4 G20 Religion Forum (R20) di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis.

Imam Addaruqtni mengatakan bahwa Muhammadiyah sebagai perwakilan Islam berkemajuan selalu menyampaikan pesan damai. Sudah sejak lama Muhammadiyah mencoba mempromosikan nilai-nilai moral dan akhlak, termasuk pendidikan.

"Hubungannya dengan sistem dan pendidikan. Muhammadiyah juga deklarasikan keterdesakan untuk promosikan kemajuan Islam," kata Imam dilasnir Antaranews.

Saat ini, kata Imam, pihaknya berurusan dengan eksternal yang dipengaruhi keyakinan eksternal.

Berurusan dengan kondisi-kondisi yang berhubungan dengan peradaban manusia yang dipraktikkan berlebihan sesuai dengan kehidupan demokrasi, misalnya di Irak dan Suriah.

Menurut Imam, di titik-titik tertentu ada kelompok jadi radikal yang ingin mengganti sistem negara Indonesia.

"Kita perlu perbaiki kesalahpahaman," ucapnya.

Muhammadiyah, lanjut Imam, memiliki 200 universitas yang mengakomodasi lebih dari 1.000 mahasiswa nonmuslim. Bahkan, di Nusa Tenggara Timur, misalnya, ada Universitas Muhammadiyah yang disebut Christian Muhammadiyah University karena banyak mahasiswa nonmuslim di situ.

Forum Agama G20 atau R20 digelar PBNU bersama Liga Muslim Dunia atau Muslim World League (MWL) di Nusa Dua, Bali, pada tanggal 2—3 November 2022.

Ada 338 partisipan yang terkonfirmasi hadir pada perhelatan R20. Mereka berasal dari 32 negara. Sebanyak 124 berasal dari luar negeri. Forum tersebut menghadirkan 45 pembicara dari lima benua.

0 comments

    Leave a Reply