May 17, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Mudik, Jangan Lupa Jaga Asupan Makanan

IVOOX.id, Jakarta - Masyarakat diingatkan untuk  menjaga asupan makan, terutama kadar kolesterol saat Lebaran atau Hari Raya Idul Iftri 1439 H mengingat banyak hidangan bersantan pada hari raya. Menteri Kesehatan Nila Moeloek , Kamis (14/6) mengingatkannya.

Tidak hanya kolesterol, kasus penyakit yang meningkat sesudah Lebaran juga termasuk diabetes melitus, hipertensi dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada anak.

"Penyakit pascalebaran kolesterol naik, berat badan naik. Saat puasa turun 2 kilogram sehabis Lebaran naik 5 kilo, tolong hati-hati," kata Nila dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Penyakit pada anak biasanya ISPA karena dibawa ke sana ke mari dan menjadi batuk pilek. “Diare juga ada karena terlalu rakus untuk makan," kata Nila.

Diakui, hidangan hari raya yang mengandung santan, kalori dan gula tinggi banyak disajikan dan disantap oleh masyarakat setelah berpuasa selama satu bulan penuh. Namun, untuk baiknya, masyarakat tetap berpedoman pada slogan "Isi Piringku" yang dikampanyekan pemerintah.

"Isi Piringku" pengganti "4 Sehat 5 Sempurna" ini menyarankan agar porsi makan dalam satu piring berisi 50 persen sayur dan buah, 25 persen karbohidrat, dan 25 persen sisanya lauk pauk.

Jika bisa, Menkes Nila menyarankan agar masyarakat menjalankan sunnah puasa Syawal untuk mengerem asupan makanan tinggi kolesterol dan kalori di hari raya.

Pelayanan Kesehatan

Di sisi lain, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, berupaya memastikan pelayanan kesehatan yang optimal untuk para pemudik di seluruh Tanah Air.

"Kesiapan ini dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk Solo dalam menyiapkan sumber dayanya untuk kelancaran arus mudik dan balik Lebaran tahun ini," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Republik Indonesia, Anung Sugihantono di sela tinjauan kesiapan pelayanan mudik di sejumlah tempat di Kota Solo, Selasa, seperti dikutip dari Antara.

Kemenkes telah mengecek kesiapan mudik mulai dari Garut, Surabaya, Gresik, Malang, Semarang, Pati, Rembang, Brebes, Salatiga hingga Solo.  Terkait seberapa pentingnya tes kesehatan tersebut, ia mengatakan tujuannya untuk mengantisipasi penyakit menular yang dibawa oleh para pemudik dari dalam dan luar negeri, seperti misalnya wabah ebola di Afrika dan demam lassa di India.

Antisipasi ini kami lakukan dengan menyiagakan petugas kesehatan di bandara-bandara dan pelabuhan guna mendeteksi kondisi kesehatan pemudik khususnya yang berangkat dari daerah terjangkit.

0 comments

    Leave a Reply