MU Bidik Kemenangan Atas Leicester

IVOOX.id, Manchester – Setelah mengawali Liga Inggris musim ini dengan hasil mengecewakan, Manchester United (MU) berambisi besar membidik kemenangan saat menjamu Leicester di Old Trafford, Sabtu (14/9). Klub berjuluk “Setan Merah” itu butuh kemenangan untuk memulihkan diri setelah terpuruk.

Laga itu juga menjadi reuni Harry Maguire menghadapi mantan klub Leicester untuk pertama kalinya. Ketika dia mencatatkan rekor dunia untuk transfer seorang bek saat pindah ke Old Trafford di bursa transfer musim panas ini, itu secara luas dilihat sebagai langkah maju bagi pemain berusia 26 tahun tersebut. Kepindahannya ke MU dianggap sebagai kesempatan untuk membuktikan dirinya di panggung yang lebih besar.

Tetapi ketika Brendan Rodgers membawa “The Foxes” ke Old Trafford akhir pekan ini, Maguire mendapati Leicester yang berada lima tempat dan tiga poin di atas MU pada klasemen Liga Inggris.

Leicester saat ini duduk di urutan ketiga dan para pendukungnya berani untuk memimpikan kembali mengulang kesuksesan di musim 2015-16 yang tak terlupakan ketika klub mengakhiri musim sebagai juara.

Awal tak terkalahkan Leicester untuk musim ini sangat kontras dengan hasil yang diraih MU asuhan Ole Gunnar Solskjaer.

Kemenangan atas Chelsea pada laga pembuka musim sempat mengisyaratkan pelatih asal Norwegia itu akan bangkit. Tetapi hasil imbang yang tidak memuaskan saat berhadapan dengan Wolves dan Southampton dan kekalahan di kandang sendiri dari Crystal Palace, menunjukkan MU belum keluar dari krisis. Kegagalan menjaringkan bola lewat titik penalti oleh Paul Pogba dan Marcus Rashford telah menambah kesan krisis terus membayangi.

Performa Maguire telah mengikuti MU, kuat dan mengesankan pada awalnya tetapi semakin berkurang belakangan ini. Performa buruknya memuncak dalam kinerjanya pertengahan pekan ini untuk Inggris. Maguire adalah bagian dari pertahanan yang berkinerja buruk dalam kemenangan 5-3 atas Kosovo.

Penampilan empat pesaing utama, MU, Chelsea, Arsenal dan Tottenham telah tidak menentu hingga saat ini. Jika situasi itu berlanjut, Leicester akan merasa mampu mengamankan tempat di Liga Champions musim depan.

Paling tidak, Leicester memiliki prospek finis di atas MU. Saat dilatih Caludio Ranieri dan memenangkan gelar pada 2016, “The Foxes” tentu saja finis di atas MU. Tapi sebelum itu, hanya terjadi pada 1973-74 ketika Leicester mampu finish lebih tinggi dari “Setan Merah”.

Musim lalu MU hanya finis tiga tempat di atas Leicester. Itu menunjukkan kesenjangan antara kedua klub semakin dekat.

Meski demikian, Rodgers mengatakan klub yang dulu dominan dalam sepakbola Inggris masih memiliki kualitas yang cukup di jajaran pemain mereka.

“Itu selalu tempat yang sulit. Saya pernah ke sana bersama beberapa tim, meraih kemenangan dan kalah,” ujar Rodgers, yang pernah menang sekali di Old Trafford bersama Liverpool.

“Mereka akan selalu memiliki kualitas, mungkin beberapa hasil yang mereka raih sebaliknya. Itu masih tempat yang sulit dan kami harus berjuang untuk menang di sana,” sambungnya.

Leicester belum memenangkan pertandingan liga di Old Trafford dalam 21 tahun dan terakhir. Mereka hanya mengambil satu poin di kandang MU itu pada 2016 dan Rodgers mengatakan dia berharap kinerja yang bagus dari tim asuhannya.

“Kemenangan bukanlah barometer untuk ambisi ami. Kami sangat ingin pergi ke sana dan menampilkan kinerja yang baik yang bisa memberi kami hasil yang baik,” tandasnya.

Tentang Maguire, Rodgers mengatakan dia masih berhubungan baik dengan pemain tim nasional Inggris itu. “Saya mengirim pesan kepadanya sekarang dan mendoakan yang terbaik saat dia bermain dengan Inggris. Dia adalah pria yang luar biasa dan pemain yang fantastis. Perilakunya menggambarkan dia sebagai seorang pria yang baik,” jelas Rodgers.

Perkiraan formasi

Manchester United 4-3-3 : De Gea, Young, Maguire, Lindelof, Wan-Bissaka, McTominay, Pogba, A. Pereira, James, Martial, Rashford.

Leicester 4-5-1: Schmeichel, R. Pereira, Evans, Soyuncu, Chilwell, Ndidi, Maddison, Tielemans, Albrighton, Gray, Vardy.