Moody’s Investors Service Naikkan Outlook Perbankan Indonesia Jadi “Positif” | IVoox Indonesia

June 10, 2025

Moody’s Investors Service Naikkan Outlook Perbankan Indonesia Jadi “Positif”

investor1

iVOOXid, Singapura – Moody’s Investors Service (MIS) mengubah outlook perbankan Indonesia menjadi ‘positif’ dari sebelumnya di posisi ‘stable’. Itu artinya, MIS menilai bahwa perbankan Indonesia mengalami pemulihan secara operasional, pemulihan kualitas aset, serta pemulihan kapasitas pemerintah untuk memperbesar dukungan ke sektor perbankan ketika dibutuhkan.

“Perbankan Indonesia akan diuntungkan oleh pemulihan operasional dalam kurun waktu 12-18 bulan kedepan seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang mendukung kebijakan makroekonomi serta memperkuat pasar komoditas utama Indonesia,” ujar Srikanth Vadlamani, Wakil Direktur Utama MIS yang juga menjabat sebagai Pejabat Senior Perkreditan.

“Kami memperkirakan pertumbuhan PDB Indonesia sebesar 5,2% pada 2017 dan 5,3% pada 2018 dibandingkan dengan realisasi pertubuhan PDB sebesar 5% pada 2016,” imbuh Vadlamani.

MIS juga mencatat bahwa pemulihan perbankan secara operasional akan mendorong outlook yang positif. Penilaian yang diberikan MIS terhadap sektor perbankan Indonesia tersebut berdasarkan lima faktor, yaitu pemulihan kegiatan operasional perbankan; pemulihan kualitas aset dan modal; stabilitas pendanaan dan likuiditas; pemulihan profitabilitas dan efisiensi; serta pemulihan dukungan secara sistemik.

Kegiatan opersional perbankan Indonesia menunjukkan pemulihan terhadap dukungan kebijakan makroekonomi dan penguatan berbagai pasar komoditas utama Indonesia.

Kualitas aset akan mengalami pemulihan karena didorong oleh pemulihan pendapatan korporasi yang akan mendukung kenaikan pinjaman lebih lanjut. Tren ini akan berlangsung secara bersamaan dengan penurunan level utang yang akan memperkuat kapasitas layanan pinjaman.

Selain itu, kendati adanya potensi percepatan pertumbuhan pinjaman, kapitalisasi perbankan Indonesia akan tetap stabil karena secara struktural profitabilitas dan penurunan kerugian pinjaman akan dapat menahan penurunan kualitas aset lebih lanjut.

Pendanaan dan likuiditas perbankan akan stabil. Tekanan yang muncul dari percepatan pertumbuhan pinjaman akan berkurang karena simpanan perbankan juga akan mengalami pertumbuhan yang sama. Rasio utang terhadap simpanan (LDR) akan stabil di level 90%, dari 89% per akhir Maret 2017. Bahkan LDR sejumlah bank telah mencapai limit yang ditentukan sebelumnya sebesar 92%.

Sektor perbankan Indonesia hanya sedikit mengandalkan pendanaan besar-besaran dan neraca laba/rugi mereka cukup likuid karena adanya surat utang pemerintah dan aset likuid lainnya yang mencapai 27% dari aset perbankan per Maret 2017. Seluruh peringkat perbankan MIS masih dapat memenuhi syarat minimum Liquidity Coverage Ratio (LCR).

Sekitar 5,3% dari profitabilitas pinjaman perbankan akan terus didukung oleh marjin bunga bersih. Rasio tersebut cukup besar bagi bank-bank komersial Indonesia. Kontribusi laba lainnya berasal dari penurunan biaya pinjaman yang mendukung peningkatan laba yang kuat pada 2016.

Lebih lanjut, MIS mencatat bahwa dukungan terhadap perbankan sedang mengalami pemulihan. Pasalnya, kapasitas pemerintah untuk mendukung perbankan akan menguntungkan sejalan dengan penurunan kerentanan terhadap guncangan eksternal dan memperpanjang stabilitas makroekonomi dan fiskal.

Indonesia dinilai MIS sebagai sebuah sistim perekonomian yang kuat karena pentingnya sistim perbankan bagi seluruh perekonomian dan pemerintahnya telah menunjukkan dukungan yang sistemik di masa lalu.[abr]

0 comments

    Leave a Reply