May 6, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Modric Tetap Jadi Ruh Permainan Kroasia Hadapi Inggris

IVOOX.id, Moskow – Keberadaan kapten Kroasia, Luka Modric, sudah pasti menjadi faktor penting dalam skuad Zlatko Dalic untuk memenuhi ambisi mereka melaju ke babak final Piala Dunia 2018. Sang kreator dan dirijen serangan itu bakal menjadi ruh permainan Kroasia menghadapi Inggris pada laga semifinal di Stadion Luzhniki, Kamis (12/7) dini hari WIB.

Namun, faktor kelelahan karena harus melakoni dua pertandingan panjang hingga 120 menit dan berlanjut ke adu penalti membuat banyak pihak meragukan kondisi bintang Real Madrid tersebut. Meski beberapa penggawa Kroasia membantah keraguan tersebut.

“Kami terus mendengar pertanyaan yang sama dan kami memberikan jawaban yang sama,” ujar pemain Kroasia, Ivan Perisic.

Pertanyaan itu terutama terkait kondisi kapten mereka, Luka Modric. Setiap kali pemain Kroasia muncul di depan media, Perisic tahu pertanyaan tentang Modric akan datang, dan setiap kali jawabannya mencerminkan kekaguman yang ada dalam skuad untuk kapten mereka.

Pemain berusia 32 tahun itu luar biasa dalam perjalanan timnya ke semifinal melawan Inggris. Modric meraih penghargaan man of the match pada tiga dari lima pertandingan Kroasia.

Dia telah mencetak dua gol di Russia, termasuk gol luar biasa dalam kemenangan 3-0 atas Argentina di babak penyisihan grup. Modric menjaringkan bola dua kali dalam adu penalti saat menyingkirkan Denmark dan Russia.

Permainan yang ditampilkan oleh playmaker Real Madrid di babak 16 besar melawan Denmark sangat mengesankan. Setelah gagal mengeksekusi penalti di akhir babak perpanjangan waktu, dia masih melangkah untuk mencetak gol lain hanya beberapa menit kemudian.

Setelah sekali lagi ikut membawa Real memenangkan mahkota Liga Champions keempat dalam lima musim dengan mengalahkan Liverpool di Kiev pada bulan Mei, Modric hampir pasti memenangkan Ballon d'Or jika dia mampu membawa Kroasia merebut trofi Piala Dunia.

“Saya sudah mengenal Luka selama beberapa tahun, tidak hanya dengan tim nasional. Kami bermain di level klub juga,” ujar striker Mario Mandzukic, yang bermain dengan Modric di Dinamo Zagreb satu dekade lalu sebelum bergabung dengan Tottenham Hotspur.

“Dia layak mendapatkan semua penghargaan yang didapatnya dari media dan publik. Dia telah bekerja sangat keras untuk mencapai titik ini,” sambungnya.

“Dia adalah kapten kami, pemimpin kami, kami mengikutinya dan jika tim meraih hasil yang bagus dan dia mendapatkan Ballon d'Or, dia akan pantas mendapatkannya, dan saya menginginkan itu untuk dia,” tandasnya.

Untuk negara seperti Kroasia, dengan populasi sedikit di atas angka empat juta jiwa, berada di semifinal Piala Dunia adalah pencapaian luar biasa. Ada sedikit kemungkinan mereka akan sampai sejauh ini tanpa Modric. Pemain yang kini menjadi bintang itu terpaksa meninggalkan kampung halamannya saat masih kanak-kanak setelah kakeknya dibunuh oleh pasukan Serbia dalam perang kemerdekaan Kroasia.

Modric juga mampu mengatasi masalah yang melandanya jelang tampil di Piala Dunia setelah ikut terseret dalam sidang korupsi jutaan euro mantan ketua klub Dinamo Zagreb, Zdravko Mamic.

Terlepas dari masalah di luar lapangan, Modric menjadi pemimpin yang mengagumkan bagi timnya di lapangan. Kroasia kini memiliki peluang untuk menyamai capaian terbaik mereka di Piala Dunia 1998, menempati posisi ketiga di Prancis. Sekarang mereka ingin melangkah lebih jauh, tetapi dengan hanya melaju sejauh ini tetap menjadi kebanggaan bagi Kroasia.

Modric telah berada di garis depan dalam kegagalan masa lalu yang menyakitkan bagi tim nasional. Dia gagal sebagai eksekutor dalam adu penalti saat Kroasia kalah dari Turki di perempat final Piala Eropa 2008. (luthfi ardi)

 

 

 

 

0 comments

    Leave a Reply