Misi Perdamaian Jokowi di Ukraina dan Rusia | IVoox Indonesia

July 20, 2025

Misi Perdamaian Jokowi di Ukraina dan Rusia

joko-widodo
Presiden RI Joko Widodo menunggu Kanselir Jerman Olaf Scholz saat mereka bertemu di sela-sela KTT G7 di Castle Elmau dekat Garmisch-Partenkirchen, Jerman 27/6/22. (Foto: Antara/Markus Schreiber/Pool via REUTER/pri)

IVOOX.id, Moskow - Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) saat menyampaikan pernyataan bersama di Istana Kremlin, Moskow, Rusia, Kamis (30/6/2022). Presiden menyatakan siap menjadi jembatan komunikasi antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin agar kedua pihak mencapai perdamaian.

Presiden RI Joko Widodo menjalankan diplomasi misi perdamaian di Ukraina dan Rusia.

Sejak awal, Jokowi memiliki agenda bertemu langsung kedua kepala negara, yakni Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Misi ini menuai sorotan dunia, bahkan hingga membuat popularitas Jokowi meroket secara global.

Bukan hanya di dalam negeri, melainkan mata dunia tertuju pada Presiden ke-7 RI itu selepas memenuhi undangan KTT G7 and Partner Countries di Elmau, Jerman.

Bahkan doa dan harapan mengalir kepada Presiden Jokowi agar upaya mengakhiri konflik berkepanjangan antara Ukraina dan Rusia dapat terwujud.

"Kami memulai misi perdamaian ini dengan niat baik. Semoga dimudahkan," tulis Jokowi unggahan di akun resmi Instagram @jokowi dikutip di Jakarta, Rabu (29/6/2022).

Didampingi Ibu Negara, Iriana Joko Widodo, Presiden ke Istana Maryinsky untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Pertemuan Jokowi dengan Presiden Ukraina sesuai agenda berlangsung selama dua jam.

Selepas itu, Presiden Jokowi melanjutkan lawatannya ke Rusia untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin.

Pada kesempatan tersebut, Jokowi bakal meminta Putin menghentikan perang yang telah berdampak kepada krisis global.

Presiden Jokowi sebelumnya menyatakan akan berupaya mengajak kedua negara Ukraina-Rusia untuk membuka ruang dialog.

Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungan misi perdamaian ke Ukraina dan Rusia.

Muzani menilai agenda itu sejalan dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang menegaskan bahwa Indonesia bertanggung jawab untuk turut serta dalam upaya menciptakan perdamaian dan ketertiban dunia.

"Kami sangat mengapresiasi tindakan Presiden Jokowi dalam melakukan misi perdamaian ke Ukrainan dan Rusia guna mencegah perang yang berkelanjutan. Langkah ini untuk mendorong perdamian dunia sesuai amanat UUD 1945.”

“Langkah presiden ini strategis untuk menghindari ancaman krisis pangan dan energi akibat perang tersebut," kata Sekjen Partai Gerindra itu kepada wartawan, Rabu (29/6/2022).

Perang Ukraina-Rusia telah memicu krisis pangan dan energi yang menimbulkan peningkatan harga-harga komoditas dunia.

Dampak tersebut secara langsung dirasakan oleh negara-negara di dunia.

Maka penting bagi Indonesia sebagai Presidensi G20 untuk menggunakan pengaruhnya guna meredam perang Ukraina-Rusia.

"Sebagai presidensi G20, keputusan Presiden Jokowi melaksanakan misi perdamaian ke Ukraina dan Rusia merupakan langkah penting dan strategis untuk meredam perang yang berkepanjangan,” kata Muzani.

Menurutnya, masyarakat dunia sangat berharap perdamaian Ukraina-Rusia dapat meringankan krisis pangan dan energi yang saat ini menjadi ancaman dan tantangan nyata bagi negara-negara dunia.

"Krisis pangan dan energi ini telah menghambat distribusi bagi aktivitas ekonomi, industri, serta tranaportasi dunia.”

“Dan itu menyebabkan berbagai komoditas mengalami kelangkaan dan kenaikan harga yang sangat signifikan. Masalah ini harus segera di atasi oleh negara-negara yang memiliki pengaruh kuat seperti Indonesia dan negara yang tergabung dalam G7 maupum G20," lanjutnya.

0 comments

    Leave a Reply