Meski Tekanan Rupiah Terbatas, Kenaikan Yield US Treasury Ancam Pasar Obligasi Domestis

IVOOX.id, Jakarta - Tekanan terhadap pasar obligasi mulai berkurang seiring dengan penurunan rupiah yang mulai terbatas. Meski demikian, adanya rilis sejumlah data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang membuat laju imbal hasil obligasi AS (US Treasury) bergerak naik dan dapat memberikan dampak negatif pada pergerakan pasar surat utang dalam negeri.
"Diharapkan pelemahan dapat lebih terbatas untuk menahan penurunan lebih lanjut," ujar Reza Priyambada, Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) di Jakarta, Senin (8/10).
Reza menuturkan, masih melemahnya laju rupiah sebelumnya, telah membuat pasar obligasi dalam negeri kembali tertekan. Jelang rilis sejumlah data-data ketenagakerjaan AS membuat pergerakan imbal hasil obligasi meningkat. Sementara itu, dari dalam negeri masih minim sentimen positif. "Tetap cermati dan waspadai terhadap sentimen yang dapat membawa pasar obligasi melemah kembali," imbuh Reza.
Reza mencatat sebelumnya, untuk pergerakan masing-masing tenor ialah untuk tenor pendek (1-4 tahun) imbal hasilnya rata-rata turun 0,84 bps, tenor menengah (5-7 tahun) naik 0,71 bps, dan panjang (8-30 tahun) naik 2,12 bps.
FR0063 yang memiliki waktu jatuh tempo ±5 tahun dengan harga 90,83% memiliki imbal hasil 8,04% atau turun 0,11 bps dari sebelumnya di harga 90,44% memiliki imbal hasil 8,15%.
FR0075 yang memiliki waktu jatuh tempo ±20 tahun dengan harga 88,08% memiliki imbal hasil 8,78% atau turun 0,01 bps dari sehari sebelumnya di harga 88,02% memiliki imbal hasil 8,79%.
Kemarin Jumat (5/10), rata-rata harga obligasi pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price naik 0,06 bps di level 106,96 dari sebelumnya di level 106,90. Adapun, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price turun 0,004 bps di level 103,80 dari sebelumnya di level 103,81.
Pergerakan imbal hasil SUN 10Yr berada di level 8,43% dari sebelumnya di level 8,37% dan US Govn’t bond 10Yr di level 3,24% dari sebelumnya di level 3,21% sehingga spread di level kisaran 519,4 bps lebih tinggi dari sebelumnya 516 bps.
Imbal hasil obligasi korporasi dengan tenor 9-10 tahun pergerakannya cenderung variatif meningkat. Pada rating AAA bergerak di kisaran level 10,02%-10,03%. Pada rating AA di kisaran 10,85%-10,88%. Lalu rating A di kisaran 11,91%-11,96%, dan pada rating BBB di kisaran 14,25%- 14,45%.

0 comments