Menteri Siti Nurbaya Gencar Lakukan RHL untuk Jaga Mata Air | IVoox Indonesia

July 21, 2025

Menteri Siti Nurbaya Gencar Lakukan RHL untuk Jaga Mata Air

KLHK
Menteri LHK Siti Nurbaya melakukan kunjungan kerja di wilayah kerja BPDASHL Solo, tepatnya di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Foto: dok KLHK

IVOOX.id, Karanganyar - Kementian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) gencar melakukan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) untuk menjaga mata air, khususnya di kawasan hulu.

Menteri KLHK, Siti Nurbaya mengatakan, RHL merupakan langkah vegetatif atau penanaman, dan pembuatan bangunan konservasi tanah dan air (KTA). Untuk Karanganyar, kegiatan RHL dilakukan guna menyelamatkan sumber daya air, dan menjaga sumber mata air di hulu.

"Guna mendorong masyarakat untuk menanam pohon, saya menugaskan Dirjen PDASHL menambah jumlah dan kapasitas kebun bibit yang ada sebesar 5 kali lipat. Untuk menyelamatkan kawasan hutan serta menjaga mata air dan waduk perlu didukung kebun bibit yang besar," kata Menteri Siti, saat meninjau Bukit Sakura Gunung Lawu (Sakral), Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (11/6)

Siti Nurbaya menegaskan, kunjungan kerja di wilayah kerja BPDASHL di Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Solo,Jawa Tengah, dalam rangka peninjauan dan supervisi pelaksanaan RHL di lapangan. Dimulai minggu lalu ke Majalengka Jawa Barat, pekan ini di Jawa Tengah, dan rencananya minggu depan ke Jawa Timur.

Pada kunjungan kerja tersebut, Menteri Siti didampingi Wakil Menteri LHK Alue Dohong, Plt Dirjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (DASHL) Hudoyo, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Wiratno, Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (PSKL) Bambang Supriyanto, Kepala Badan Litbang dan Inovasi (BLI) Agus Justianto, Plt. Staf Ahli Menteri Bidang Pangan Apik Karyana, dan Staf Khusus Menteri Bidang Konstitusional Masyarakat dan Kemitraan Kelik Wirawan. Turut hadir anggota Komisi IV DPR RI, Luluk Nur Hamidah.

Lokasi pertama yang dikunjungi, bangunan konservasi tanah dan air (KTA) berupa Dam Penahan (DPn) di Desa Plumbon Karanganyar, yang termasuk wilayah sub DAS Samin. Bangunan KTA berfungsi sebagai penahan sedimen dan aliran air permukaan. Di lokasi ini, rombongan juga meninjau pemeliharaan Tanaman RHL Tahun-1 pada petak 47-1 seluas 9,81 hektare, yang merupakan bagian dari RHL tahun 2019 seluas 750 hektare di Kabupaten Karanganyar.

Dalam laporannya, Plt. Dirjen PDASHL Hudoyo menyampaikan upaya yang dilakukan untuk pemulihan DAS Solo. Pada Tahun 2019, RHL dilaksanakan pada areal seluas 8.000 hektare , pembangunan 112 unit Dam penahan, dan 287 unit gully plug. Sedangkan, pada Tahun 2020 RHL dilaksanakan seluas 1.000 Ha, 20 unit Dam penahan, dan 200 unit gully plug.

Selain itu, pada 2019 juga telah dibangun 127 unit KBR setara Hutan Rakyat seluas 3.175 Ha, dan 3 unit KBD. Sementara pada Tahun 2020 dibangun 90 Unit KBR setara Hutan Rakyat seluas 2.000 Ha, dan 20 unit KBD. "Kami juga menyediakan bibit berkualitas dan produktif sejumlah 1 juta batang setiap tahun," tutur Hudoyo.


0 comments

    Leave a Reply