Menteri PU Sebut Pengerukan Waduk Muara Cegah Banjir Besar di Bali | IVoox Indonesia

September 28, 2025

Menteri PU Sebut Pengerukan Waduk Muara Cegah Banjir Besar di Bali

Menteri PU Dody Hanggodo tinjau Waduk Muara Nusa Dua
Menteri PU Dody Hanggodo tinjau Waduk Muara Nusa Dua usai banjir besar di Denpasar, Bali, Sabtu 20/9/2025. (ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari)

IVOOX.id – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo sepakat mengeluarkan anggaran untuk mengeruk sedimentasi di Waduk Muara Nusa Dua sebagai aliran Sungai Tukad Badung yang menyebabkan banjir besar di Bali pada Rabu, 10 September 2025.

“Kalau di sungai ada masalah pasti kami kerjakan,” ucap Menteri PU di Denpasar, Sabtu (21/9/2025, dikutip dari Antara. 

Namun, ia mengaku belum memastikan nilai yang dibutuhkan karena menunggu hasil koordinasi dengan Gubernur Bali.

“Bisa dilihat Waduk Tukad ini ketinggian airnya sudah sangat tinggi ini menunjukkan sedimentasinya sudah sangat tinggi dan perlu dikeruk, cuma kalau dikeruk ini kan ratusan ribu kubik sendimennya kami harus diskusikan dengan Gubernur,” sambungnya.

Dody menyampaikan Waduk Muara Nusa Dua terakhir kali dinormalisasi pada tahun 2019, dengan kondisi sempat meluap pekan lalu, ia khawatir ketika hujan dengan intensitas tinggi datang lagi maka banjir besar akan terulang.

Melihat kondisi di lapangan, selain normalisasi waduk, Menteri PU melihat pentingnya pemerintah daerah mengatur agar tidak ada lagi masyarakat yang membuang sampah ke sungai.

Sepekan terakhir sendiri, Balai Wilayah Sungai (BWS) sudah membuang 60 ton sampah per hari hasil penyaringan dari sampah yang mengalir menuju waduk pembatas antara sungai dengan laut itu.

“Di belakang itu kelihatan tumpukan sampah yang menyebabkan kemarin bencana banjir salah satu penyebabnya itu selain hujan lebat dan pasang naik di waktu yang sama, ini menjadi masalah besar,” ucapnya.

Selain itu Menteri Dody hendak berkoordinasi dengan Gubernur Bali soal menjaga bantaran sungai dari pembangunan yang menyempitkan jalur air.

Untuk jangka pendeknya, menteri kelahiran Jawa Timur itu meminta BWS mengeruk sedimentasi dan sampah di sungai-sungai sekitarnya.

Sebab, untuk menormalisasi Waduk Muara Nusa Dua dibutuhkan waktu lama mencapai satu tahun melihat ketebalan sedimentasi.

Yang masih menjadi bahan diskusinya pula adalah ke mana pembuangan sedimen nantinya, sebab hasil keruk berupa pasir itu dirasa tidak memungkinkan jika dibuang ke TPA Suwung.

“Jadi agar tidak merusak lingkungan ini salah satu hal yang akan saya diskusikan dulu sebelum dikerjakan, itu akan didistribusikan karena perlu lama mengeruk ini ratusan ribu kubik, harus ada titik tertentu lokasi yang bisa kita buang selama setahun penuh agar proses pengerukan ini tidak terganggu,” ujar Dody Hanggodo.

0 comments

    Leave a Reply