Menteri PPPA Prihatin Puluhan IRT Terlibat Kasus Penyelundupan Narkoba

IVOOX.id – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Choiri Fauzi mengaku prihatin dengan adanya fenomena ibu rumah tangga yang menjadi kurir narkoba.
Diketahui Sebanyak 29 dari total 285 tersangka yang ditangkap oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Direktorat Jenderal Bea Cukai yang berperan sebagai kurir narkoba merupakan perempuan. Modus operandinya yakni dengan menyembunyikan barang haram itu di area intim untuk mengelabuhi pengawasan.
"Mereka menyembunyikan (narkoba) di area intim dan menyertakan anak untuk mengelabui pengawasan. Ini adalah keprihatinan kita bersama, karena perempuan dan anak sudah menjadi target dalam perdanaan narkotika," ujar Arifah dalam konferensi pers Senin (23/6/2025).
Menurut Arifah hal ini menunjukkan bahwa jaringan sindikat narkotika ini tidak segan-segan untuk memperdaya perempuan sebagai kurir dengan iming-iming ekonomi. Lebih menyedihkan lagi kata dia ketika ini dilakukan dengan penuh kesadaran karena alasan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di dalam rumah tangga.
"Dampak dari fenomena ini bukan hanya dari segi hukum, tetapi konsekuensi generatif dalam pembangunan moral dan masa depan bangsa," katanya.
Arifah mengatakan, ibu adalah pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya dalam sebuah keluarga. Tapi ibu sebagai pendidik justru terlibat dalam kejahatan yang sangat menghawakilkan dan mengancam pembangunan karakter anak-anak Indonesia.
"Bagaimana kita bisa membangun karakter anak yang baik, yang bermoral, bila ibu sebagai sekolah utama dalam keluarga melakukan hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.
Lebih lanjut dia berpendapat bahwasanya kejahatan yang melibatkan perempuan dan anak ini harus ditangani dengan pendekatan yang luar biasa. Terlebih kata dia penyebab keterlibatan perempuan ini ada faktor internal dan juga faktor eksternal.
"Faktor psikologis seperti stres, tekanan keluarga, mental yang terpuruk ini juga menjadi salah satu faktor penyebab. Kemudian ada faktor ekonomi dengan kebutuhan yang mendesak dan pemikiran yang instan," ujarnya.

0 comments