Menteri PPPA Ditunjuk Jadi Amiratul Hajj untuk Lindungi Jamaah Perempuan | IVoox Indonesia

June 9, 2025

Menteri PPPA Ditunjuk Jadi Amiratul Hajj untuk Lindungi Jamaah Perempuan

Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Menteri PPPA Arifah Fauzi
Menteri Agama Nasaruddin Umar (tengah) memimpin rapat yang diikuti oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi (kanan) di Kementerian Agama, Jakarta. ANTARA/HO-KemenPPPA

IVOOX.id – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Choiri Fauzi ditunjuk sebagai Amiratul Hajj atau pemimpin misi haji perempuan Indonesia untuk pelaksanaan ibadah haji 1446 H/2025.

"Penunjukan ini bukan semata soal kepemimpinan, melainkan juga bentuk nyata komitmen negara dalam menjamin hak-hak perempuan, termasuk hak untuk beribadah dengan aman, nyaman, dan bermartabat. Penyelenggaraan ibadah haji perlu dilaksanakan dengan pendekatan yang inklusif dan sensitif gender," kata Menteri Arifah Fauzi dalam keterangan di Jakarta, Jumat (30/5/2025),dikutip dari Antara.

Penunjukan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat perlindungan dan pemenuhan hak jamaah perempuan selama menjalankan ibadah di Tanah Suci.

Sebagai Amiratul Hajj, Menteri Arifah Fauzi akan memantau secara langsung pelaksanaan layanan dan perlindungan bagi jamaah perempuan mulai dari akomodasi, pendampingan, hingga penanganan dalam situasi darurat.

Kementerian PPPA akan bersinergi dengan Kementerian Agama, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), serta Otoritas Arab Saudi untuk memastikan seluruh aspek kebutuhan perempuan terpenuhi secara menyeluruh.

"Banyak jamaah perempuan yang datang untuk beribadah dalam usia yang tidak muda, sebagian dengan kondisi fisik yang rentan. Mereka membutuhkan perlindungan dan pendampingan yang sensitif terhadap kebutuhan mereka. Negara harus hadir sepenuhnya, tidak hanya secara administratif, tetapi juga secara empati," kata Arifatul Fauzi.

Langkah ini sekaligus mempertegas keberpihakan pemerintah terhadap isu perlindungan jamaah perempuan, mengingat besarnya proporsi perempuan dalam keberangkatan haji setiap tahunnya.

Kehadiran pemimpin perempuan di lapangan diharapkan mampu memperkuat koordinasi dan mempercepat penanganan berbagai isu spesifik yang dialami jamaah perempuan.

0 comments

    Leave a Reply