Asian Games Tanpa Emas Badminton, Dito: Masalah jadwal

IVOOX.id - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia, Dito Ariotedjo, mengungkapkan alasan mengapa cabang olahraga bulu tangkis (badminton) tidak berhasil menyumbangkan medali emas dalam perhelatan Asian Games Hangzhou 2022.
Dalam pernyataannya, ia menyatakan bahwa badminton, yang dikenal sebagai salah satu cabang olahraga unggulan Indonesia, sama sekali tidak menyumbangkan medali emas dalam kompetisi tersebut.
Menpora Dito Ariotedjo menjelaskan bahwa pihaknya telah mengundang Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) untuk membahas kinerja badminton dalam Asian Games. Menpora berharap bahwa PBSI akan melakukan evaluasi internal terhadap hasil buruk yang telah diperoleh dalam ajang olahraga tersebut.
"Kita akan menunggu, dan tapi ini kita kemarin sudah sampaikan badminton ini juga salah satu cabang olahraga yang kita harapkan bisa menyumbang medali di Olimpiade," kata Menpora Ariotedjo di depan geung Kemenpora Rabu (11/10/2023).
Selain itu, Menpora juga menyoroti masalah penjadwalan atlet, terutama kasus Jonatan Christie atau akrab disapa Ginting. Ia menyampaikan Ginting sudah merasa sangat lelah ketika berkompetisi dalam Asian Games.
Menpora mencurigai bahwa mungkin ada masalah dalam pengaturan penjadwalan yang telah memengaruhi performa atlet tersebut.
"Akan ada masalah pengaturan penjadwalan. Nah itu yang kemarin sudah saya sampaikan kepada PBSI," kata Ariotedjo. Ia menekankan perlunya ada prioritas dalam penjadwalan agenda para atlet ke depan, sehingga mereka dapat tampil dalam kondisi terbaik saat berlaga di berbagai kompetisi.
Dengan demikian, Menpora Dito Ariotedjo mendorong PBSI untuk mengambil tindakan yang perlu guna memperbaiki kinerja cabang olahraga bulu tangkis di tingkat internasional. Ia juga menegaskan bahwa pengembangan prestasi badminton Indonesia harus menjadi fokus utama, terutama menjelang Olimpiade mendatang.
Hingga saat ini, Indonesia tercatat telah 19 kali mengikuti Asian Games sejak 1951. Pada tahun tersebut, kontingen Merah Putih hanya mampu mengoleksi lima medali perunggu.
Setelah itu, prestasi Indonesia mulai menunjukkan ke arah yang positif. Pada Asian Games 1962, Indonesia merebut 11 medali emas dan menjadi hasil terbaik dibanding empat penyelenggaraan sebelumnya.
Namun, di Asian Games 1966, perolehan medali Indonesia kembali menurun. Tercatat Indonesia hanya merebut lima medali emas, dan berkurang pada ajang Asian Games 1970 dengan meraih dua medali emas.
Pada Asian Games 1978 Bangkok, Indonesia mengoleksi delapan emas. Catatan itu menjadi rekor tersendiri bagi Indonesia saat melakoni Asian Games dengan status bukan tuan rumah.
Kini dengan tujuh emas, Indonesia hampir menyamai capaian 45 tahun silam sekaligus melampaui torehan pada Asian Games 1998 yang menghasilkan enam medali emas.
Indonesia mencapai puncak prestasi terbaiknya di Asian Games pada 2018, saat berstatus menjadi tuan rumah. Kontingen Merah Putih merebut 31 medali emas dan merebut posisi keempat di ajang yang berlangsung di dua kota yaitu Jakarta-Palembang.

0 comments