Menkop Ferry: Baru 1.064 Koperasi Desa Merah Putih Bisa Cairkan Kredit Total Rp 1 Triliun dari Himbara

IVOOX.id – Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono menyampaikan bahwa setiap Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih mendapat plafon pinjaman hingga Rp 3 miliar dari lima bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Skema ini didukung dana pemerintah senilai Rp200 triliun yang ditempatkan di bank BUMN.

Namun, Ferry mengakui baru sebagian kecil kopdes yang sudah bisa mengakses kredit tersebut. “Yang 1.000 kopdes, ada sekitar Rp 1 triliunan hari ini sudah bisa dicairkan, terus kemudian berlanjut, sambil menunggu Peraturan Menteri Keuangan (PMK) yang baru, 16.000 kopdes Merah Putih sudah bisa dibantu pencairannya menggunakan ini,” ujar Ferry dalam Rapat Koordinasi Monitoring dan Evaluasi Etapi II Kopdes di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Senin (15/9/2025).

Menurutnya, saat ini baru sekitar 1.064 kopdes Merah Putih yang telah memenuhi syarat kelembagaan dan administrasi untuk mendapatkan pencairan dana kredit. Sementara itu, masih ada 16.000 kopdes lain yang menunggu kejelasan aturan dari PMK terbaru.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas) meminta agar sebagian dana yang ditempatkan di Himbara bisa dimanfaatkan untuk modal 16.000 kopdes. “Sebagian, nggak semuanya ya. Sebagian paling nggak untuk 16.000 (kopdes) kita minta. 16.000 yang sudah siap,” kata Zulhas.

Zulhas menegaskan bahwa kopdes kini sudah memiliki kejelasan pendanaan dan aturan. Karena itu, ia mendorong koperasi desa di seluruh Indonesia segera mengajukan proposal usaha sederhana untuk mendapatkan pembiayaan dari bank. “Tinggal disiapkan dengan baik, nanti ada proposal sederhana untuk menyampaikan ke perbankan terkait usaha yang akan dilakukan,” katanya.

Sebelumnya, pada Jumat, 12 September 2025, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa telah mencairkan dana Rp200 triliun ke lima bank anggota Himbara. Tiga bank BUMN, yakni BRI, BNI, dan Bank Mandiri, masing-masing menerima Rp55 triliun. Sementara itu, BTN mendapat Rp 25 triliun dan Bank Syariah Indonesia (BSI) memperoleh Rp 10 triliun.