Menko IPK Buka Ajang HEXIA 2025, Bisa Dongkrak Ekonomi Baru pada Industri Penerbangan | IVoox Indonesia

August 27, 2025

Menko IPK Buka Ajang HEXIA 2025, Bisa Dongkrak Ekonomi Baru pada Industri Penerbangan

Menko IPK Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat meninjau pameran Heli Expo Asia (HEXIA) 2025, di Cengkareng Heliport, Tangerang, Banten. (Azmi Samsul Maarif)

IVOOX.id – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menilai ajang Heli Expo Asia (HEXIA) 2025, di Cengkareng Heliport, Tangerang, Banten, bisa mendongkrak potensi ekonomi baru pada industri penerbangan.

"Ini penting, bila HEXIA digelar setiap tahun mudah-mudahan bisa mendatangkan pengunjung tapi juga mendatangkan potensi bisnis baru, ekonomi baru," ucap Menko AHY usai membuka pagelaran HEXIA 2025 di Tangerang, Rabu (20/8/2025), dikutip dari Antara.

Ia mengatakan, ajang pameran industri helikopter tingkat Asia ini dinilai sebagai pembuktian bahwa Indonesia menjadi pasar yang cukup besar dan memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan inovasi industri helikopter.

Kendati demikian, potensi tersebut dapat berdampak besar terhadap pertumbuhan bisnis, ekonomi, dan lapangan pekerjaan dalam dalam negeri.

"Dan ini adalah bagian dari upaya kita untuk memperkuat sektor penerbangan serta transportasi udara. Semoga baik untuk pertumbuhan ekonomi kita," katanya.

AHY juga bilang, selain bisa berdampak kepada pertumbuhan ekonomi dalam negeri, HEXIA dapat mendorong potensi peningkatan sektor pariwisata di Indonesia. Sebagaimana diketahui banyak lokasi wisata yang berada di berbagai pulau menjadikan transportasi udara khususnya helikopter dapat membantu sektor wisata tersebut.

"Dan semangat itu berlaku untuk membantu sektor pariwisata, bisnis dan sektor pertahanan," kata dia.

Ia bilang, pihaknya saat ini tengah menyoroti peluang besar dari pengembangan transportasi udara di tanah air, khususnya dalam industri helikopter.

Sebagaimana diketahui, lanjut dia, bahwa posisi geografi Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau menjadikan transportasi udara helikopter perlu diperhitungkan sebagai penguatan ekonomi.

"Sekali lagi, kita harus berorientasi pada kebutuhan termasuk juga dihadapkan pada geografi Indonesia yang tidak semua bisa dijangkau menggunakan pesawat termasuk tidak bisa dijangkau menggunakan kendaraan darat. Oleh karenanya, kehadiran transportasi helikopter bisa menjadi solusi," jelasnya.

AHY mengungkapkan, bahwa langkah komitmen dalam memperkuat transportasi udara ini perlu adanya sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan swasta yang menjadi kunci keberhasilan dalam pengembangan infrastruktur penerbangan yang mandiri dan berkelanjutan.

Oleh sebab itu, pihaknya pun mengapresiasi atas kehadiran ajang-ajang pameran transportasi udara seperti Heli Expo Asia (HEXIA) 2025, di Cengkareng Heliport, Tangerang, Banten, yang memperlihatkan optimisme bahwa industri penerbangan memiliki potensi dan peluang besar untuk mendongkrak ekonomi baru.

"Ini penting, bila HEXIA digelar setiap tahun mudah-mudahan bisa mendatangkan pengunjung tapi juga mendatangkan potensi bisnis baru, ekonomi baru," ucapnya.

Ia mengatakan, ajang pameran industri helikopter terbesar di Asia Tenggara ini dinilai sebagai pembuktian bahwa Indonesia menjadi pasar yang cukup besar dan memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan inovasi industri helikopter.

Kendati demikian, potensi tersebut dapat berdampak terhadap pertumbuhan bisnis, ekonomi, dan lapangan pekerjaan dalam dalam negeri.

"Dan ini adalah bagian dari upaya kita untuk memperkuat sektor penerbangan serta transportasi udara. Semoga baik untuk pertumbuhan ekonomi kita," kata dia.

Sementara itu, Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara pada Kemenhub RI, Sokhib Al Rokhman menyebut, bahwa sebagai mendukung penguatan moda transportasi udara khususnya helikopter telah disiapkan beberapa regulasi keamanan dan layanan navigasi sesuai peraturan internasional.

"Kami menyampaikan bahwa regulasi sudah diatur termasuk pengukuran di Soekarno-Hatta. Kami sudah atur ruang udaranya di Soekarno-Hatta untuk kita buka koridor helikopter operation untuk masuk wilayah," kata Sokhib, dikutip dari Antara.

Sementara itu, CEO Whitesky Grup Denon Prawiraatmaja menambahkan bahwa ajang Heli Expo Asia (HEXIA) 2025 menghadirkan sebanyak 70 lebih penerbangan gratis hingga taksi udara listrik (eVTOL) Skydrive untuk para pengunjung pagelaran event tingkat Asia yang digelar pada 20-24 Agustus di di Cengkareng Heliport.

HEXIA kali ini mengusung tema Elevating the Industry, Transforming Sustainable Tomorrow dengan visi menjadi episentrum pertumbuhan dan inovasi industri helikopter di Asia.

"Kami membuka HEXIA 2025 untuk publik luas, termasuk keluarga dan mahasiswa, agar bisa melihat langsung perkembangan teknologi transportasi udara, mencoba joyflight, dan mengenal lebih dekat industri helikopter. Harapannya, pengalaman ini bisa membangun ketertarikan generasi muda terhadap dunia aviasi," jelas Prawiraatmaja, dikutip dari Antara.

CEO Heli Expo Asia T Iskandar Muda menyebut, pameran HEXIA yang digelar hampir selama sepekan ini hadir dengan secara eksklusif di Helicopter Display Center (HDC) tepatnya di gedung baru Main Facility Building (MFB) milik Whitesky Aviation.

Lokasi ini dipilih untuk mencerminkan standar layanan tinggi, sekaligus menjadi representasi investasi jangka panjang dalam pengembangan infrastruktur helikopter di Indonesia.

Sebagai bentuk dukungan terhadap visi tersebut, Whitesky Aviation selaku champion company di sektor helikopter dan transportasi udara turut memfasilitasi penyelenggaraan pameran tersebut.

"Pembangunan MFB dan HDC tidak hanya ditujukan untuk menghadirkan layanan dengan standar ‘sixth star’ bagi para pelaku industri, tetapi juga menjadi wujud komitmen kami dalam memperkuat infrastruktur helikopter yang modern dan berstandar tinggi," kata Iskandar, dikutip dari Antara.

Ajang HEXIA ingin membantu mengenalkan sekaligus mengedukasi pelaku usaha mengenai solusi transportasi udara yang cerdas dan efisien, demi mendukung produktivitas dan konektivitas berbagai sektor.

"Indonesia sebagai negara kepulauan dengan ragam industri memiliki kebutuhan nyata akan moda transportasi yang fleksibel untuk menjangkau wilayah-wilayah sulit diakses," katanya.

Selama pelaksanaan HEXIA, turut diramaikan oleh kehadiran perusahaan taksi udara listrik eVTOL (electric vertical take-off and landing) dari Jepang SKYDRIVE sebagai bentuk eksplorasi teknologi taksi udara masa depan yang modern dan efisien.

Selain itu, para pengunjung berkesempatan melihat langsung berbagai helikopter canggih yang ditampilkan, mulai dari Bell 505 yang lincah dengan jendela panorama, sistem navigasi Garmin G1000H, dan headphone anti-bising; Airbus ACH145 dengan kabin lega, teknologi Helionix.

Kemudian, kamera belakang, dan colokan charger; hingga Bell 429 yang menghadirkan kenyamanan kelas bisnis lewat kabin empuk, sistem autopilot, dan mesin ganda untuk performa maksimal.

"Pengunjung dapat mengikuti sesi konferensi dengan lebih dari 30 pembicara dari dalam dan luar negeri, serta menikmati lebih dari 70 penerbangan helikopter gratis yang ditawarkan selama acara," ungkap dia.

0 comments

    Leave a Reply