Menko Airlangga Targetkan Transaksi Harbolnas 2025 Capai Rp 35 Triliun

IVOOX.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan transaksi penjualan selama Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2025 dapat mencapai Rp 35 triliun.
Target itu meningkat 12,2 persen dibanding capaian Harbolnas 2024 yang mencatat transaksi Rp 31,2 triliun.
"Tahun kemarin saya apresiasi karena dari (transaksi) Rp 31 triliun, lebih dari 30 persen produk adalah buatan Indonesia. Harapannya, tahun ini bisa lebih tinggi lagi dan targetnya tahun ini antara Rp33 triliun sampai dengan Rp 35 triliun," kata Airlangga dalam konferensi pers Road to Harbolnas 2025 di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (8/9/2025), dikutip dari Antara.
Harbolnas 2025 akan digelar pada 10-16 Desember 2025.
Airlangga berharap ajang ini dapat mendorong penjualan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sekaligus memperkuat kampanye penggunaan produk dalam negeri melalui platform niaga elektronik (e-commerce).
"Oleh karena itu, pipeline Indonesia harus kuat. Pipeline itu mulai dari UMKM-nya, kemudian dari infrastrukturnya dan dari konsumennya yang mengerti ataupun beli barang-barang (produk) Indonesia saja," ujarnya.
Airlangga meminta kepada penyelenggara agar meningkatkan porsi produk lokal dalam transaksi e-commerce selama Harbolnas.
Ia menyampaikan tahun lalu, lebih dari 30 persen transaksi Harbolnas senilai Rp31,2 triliun berasal dari produk buatan Indonesia. Dirinya berharap penjualan produk lokal selama Harbolnas tahun ini bisa melebihi capaian tahun lalu.
Menko juga mendorong agar diskon Harbolnas diperbesar untuk mengungkit konsumsi masyarakat, baik melalui kanal daring (online) maupun luring (offline) seperti ritel dan pusat perbelanjaan.
“Kemarin dalam 17 Agustus kan 17 persen diskon. Itu juga mengungkit pembelian dari masyarakat, karena itu kita akan mendorong tidak hanya online tetapi yang offline, juga retail dan juga di mal-mal dalam bulan Desember juga ada program. Sehingga tentu program diskon bareng itu bisa membantu (meningkatkan) daya beli masyarakat. Karena yang dijual ada barang-barang yang dengan harga relatif murah ataupun bersaing. Tetapi sekarang kita minta juga produk UMKM bisa lebih banyak. Jadi tahun kemarin 30 persen, tahun ini kita minta supaya lebih tinggi dari itu," katanya lagi.
Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Hilmi Adrianto menargetkan sebanyak 50 persen dari total transaksi selama Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2025 akan didominasi produk asli Indonesia.
Ia berharap ajang diskon tahunan tersebut dapat mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk meningkatkan penjualannya.
"Capaian Harbolnas di tahun ini memang kita harapkan bisa meningkat, terutama khusus untuk produk-produk lokal kita targetkan memang lebih dari 50 persen dari Harbolnas tahun ini bisa mencapai produk-produk lokal," kata Hilmi dalam konferensi pers Road to Harbolnas 2025, di Kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian, Jakarta, Senin (8/9/2025), dikutip dari Antara.
Selain mendorong dominasi produk lokal, total nilai transaksi Harbolnas 2025 juga dibidik bisa mencapai Rp 35 triliun.
Untuk mencapai target tersebut, idEA bersama platform niaga elektronik (e-commerce) lain akan menggelar rangkaian kegiatan Road to Harbolnas 2025 mulai September hingga Desember. Program ini melibatkan berbagai pelaku usaha, termasuk UMKM, agar lebih siap menghadapi lonjakan permintaan.
"Kita berharap Road to Harbolnas yang kita siapkan sejak September ini bisa menjadi jalan yang lebih baik untuk persiapan kita di Harbolnas, sehingga baik dari segi pelaku usahanya maupun juga dari platform e-commerce serta dari para UMKM itu bisa bersiap untuk kemudian meningkatkan sisi promosi maupun juga dari sisi ketersediaan produk yang akan dijual nanti," ujarnya lagi.
Selain itu, idEA juga akan menyelenggarakan bazar offline sebagai jembatan antara UMKM dengan konsumen guna memperkuat kepercayaan terhadap produk lokal.
"Di tengah era digital yang semakin kompetitif, kami mengetahui tantangan situasi ekonomi digital pada saat ini tidak dapat diatasi hanya dari satu pihak saja, melainkan seluruh pihak yang terlibat, pelaku e-commerce yang terus berinovasi dengan teknologi, pelaku usaha yang terus meningkatkan kualitas maupun inovasi dari produk-produknya, serta yang terpenting adalah bagaimana kita meningkatkan daya beli dari masyarakat sendiri," terangnya.
Hilmi Adrianto menambahkan Harbolnas kini bukan hanya sekadar ajang diskon, melainkan simbol transformasi ekonomi digital nasional.
"Harbolnas juga sekarang sudah menjadi wujud nyata dari kolaborasi sinergis antara berbagai pemangku kepentingan seperti dari pemerintah, dari industri, para pelaku usaha dalam menggerakkan perekonomian Indonesia menuju era digital yang inklusif dan berlanjutan," katanya.
Adapun pada Harbolnas 2024, nilai transaksi tercatat mencapai Rp 31,2 triliun atau tumbuh 21,4 persen dibanding 2023 yang sebesar Rp 25,7 triliun. Penjualan produk lokal juga meningkat 31 persen, dari Rp 12,3 triliun pada 2023 menjadi Rp 16,1 triliun pada 2024.

0 comments