Menko AHY Sebut Proyek Giant Sea Wall Masih Dipelajari | IVoox Indonesia

June 17, 2025

Menko AHY Sebut Proyek Giant Sea Wall Masih Dipelajari

Menteri Koordinator IPK Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan atau IPK Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan keterangan kepada awak media dalam acara International Conference on Infrastructure 2025 di Jakarta, Rabu (11/6/2025). (ANTARA/Aji Cakti)

IVOOX.id – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan atau IPK Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan proyek tanggul laut raksasa atau Giant Sea Wall (GSW) masih terus dipelajari.

"Tentunya masih terus kita pelajari karena ini ruang yang terbuka untuk semua, kita tidak ingin cepat-cepat menyimpulkan karena sekali lagi ini proyek besar," ujar AHY di sela-sela acara International Conference on Infrastructure atau ICI 2025 yang berlangsung di Jakarta, Rabu (11/6/2025), dikutip dari Antara.

Menurut studi yang pernah dilakukan pada waktu sebelumnya, pembangunan proyek GSW adalah kurang lebih 8 miliar dolar AS hanya untuk wilayah Jakarta, sekitar 41 kilometer panjangnya.

"Terkait dengan Giant Sea Wall, kami menyebutnya coastal protection sekaligus juga flood management, kita memitigasi bahaya banjir dan juga terjadinya penurunan permukaan tanah," kata AHY.

Dengan demikian, proyek besar semacam Giant Sea Wall ini menjadi salah satu yang Kemenko IPK bahas karena cukup banyak yang bukan hanya tertarik tetapi juga benar-benar serius ingin masuk ke proyek tersebut.

Sebagai informasi, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas (ratas) bersama sejumlah menteri di Istana Merdeka Jakarta guna membahas kesiapan pembangunan tanggul laut raksasa di sepanjang pantai utara (pantura) Pulau Jawa.

Seskab menjelaskan bahwa inisiatif ini adalah salah satu upaya pemerintah untuk melindungi kawasan pesisir yang rawan terkena dampak perubahan iklim dan naiknya permukaan air laut.

Pembangunan Giant Sea Wall ini, kata Teddy, juga diharapkan tidak hanya dapat melindungi kawasan pesisir dari ancaman abrasi, tetapi juga berfungsi untuk meningkatkan ketahanan lingkungan serta menyediakan sumber air bersih bagi daerah-daerah pesisir yang membutuhkan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan atau IPK terus menjalin koordinasi dengan berbagai pihak terkait proyek tersebut.

Proyek Giant Sea Wall merupakan kelanjutan dari rencana-rencana yang telah disusun sebelumnya. Kementerian PU telah bekerja sama dengan Belanda dan Korea Selatan sejak tahun 2016 untuk kajian pembangunan tanggul laut mulai dari Cilegon hingga Gresik dengan proyeksi panjang mencapai 946 km.

0 comments

    Leave a Reply