Menkeu: Pemerintah dan BI Siap Tekan Risiko Lonjakan Inflasi | IVoox Indonesia

May 25, 2025

Menkeu: Pemerintah dan BI Siap Tekan Risiko Lonjakan Inflasi

Rapat KSSK Inflasi
Tangkapan layar Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Gubernur BI Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dan Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi dalam paparan hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) pada kuartal I-2024, Jumat (3/5/2024). Pemerintah berkomitmen untuk bersiap hadapi lonjakan inflasi yang akan terjadi. YouTube Channel Kemenkeu RI - IVOOX/Fahrurrazi Asyar

IVOOX.id - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan pemerintah dan Bank Indonesia (BI) berkomitmen untuk menghadapi risiko lonjakan inflasi yang disebabkan oleh kenaikan harga komoditas, gejolak geopolitik, dan tingginya suku bunga global. 

Strategi telah disiapkan untuk menjaga stabilitas inflasi, demikian diungkapkan dalam paparan hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) pada kuartal I-2024, Jumat (3/5/2024).

"Saat ini, pemerintah dan BI akan terus menjaga inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) agar tetap berada dalam sasaran inflasi yang dapat terjaga dengan ekspektasi yang tetap terjangkau dan kapasitas ekonomi yang masih besar serta mampu merespons permintaan domestik," kata Sri Mulyani.

Dalam rapat tersebut, KSSK menyatakan bahwa inflasi yang diimpor juga tetap terkendali sejalan dengan kebijakan BI dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, serta adanya dampak positif dari digitalisasi ekonomi.

Meskipun demikian, KSSK mendorong kebijakan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan melalui gerakan nasional guna menanggulangi inflasi di berbagai daerah.

Hal ini akan dilakukan melalui berbagai kebijakan fiskal dan moneter, serta mitigasi risiko inflasi yang diimpor, energi, dan pangan di pasar global.

"Pentingnya sinergi dan koordinasi antara pemerintah dan BI dalam forum TPIP dan TPID untuk menjaga inflasi tetap terkendali dalam kisaran 2,5% plus minus 1% pada tahun 2024 dan akan terus dijaga pada tahun 2025," tambah Sri Mulyani.

Dengan strategi yang telah disusun, pemerintah dan BI berharap dapat menjaga stabilitas ekonomi Indonesia dari dampak potensial kenaikan harga komoditas dan gejolak global yang terjadi di pasar dunia.

0 comments

    Leave a Reply