April 20, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Mengenal Salma al-Majidi, Pelatih Sepak Bola Wanita Pertama dari Sudan

IVOOX.id - Sepak bola adalah salah satu olahraga paling populer di dunia, dan lebih dikenal sebagai olahraga untuk para pria. Namun ada satu sosok wanita di yang menyukai olahraga tersebut, bukan menjadi pemain bola namun ia lebih memilih untuk menjadi pelatih sepak bola wanita pertama dari Sudan.

Nama wanita tersebut adalah Salma al-Majidi, ia lebih memilih untuk melatih tim sepak bola pria karena tim sepak bola nasional wanita di Sudan tetap menjadi mimpi bagi wanita yang ingin bergabung dalam olahraga ini.

Majidi telah diakui oleh Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) sebagai wanita Arab dan Sudan pertama yang melatih tim sepak bola pria di Dunia, ia menjadi salah satu pelopor olahraga sepak bola di wilayahnya.

Sejak usia 16 tahun Majidi sudah jatuh cinta dengan permainan sepak bola, ia juga mengatakan bahwa alasannya menjadi pelatih karena belum ada ruang untuk sepak bola wanita di Sudan.

"Saya menjadi pelatih karena masih belum ada ruang untuk sepak bola wanita di Sudan," ujar Majidi seperti dilansir dari AFP.

Majidi pertama kali tertarik olahraga ini saat menyaksikan pertandingan tim sepak bola adiknya, dan ia sangat tertarik dengan instruksi pelatih pada saat latihan maupun pertandingan berlangsung.

Setiap akhir sesi pelatihan, Majidi selalu membahas persoalan formasi maupun teknik dengan pelatih tersebut, sehingga ia mendapatkan kesempatan untuk membantunya melatih.

Masuk dalam daftar "100 wanita inspiratif" BBC, Majidi telah melatih klub-klub pria liga kedua dari Al-Nasr, Al-Nahda, Nil Halfa dan Al-Mourada.

Nile Halfa dan Al-Nahda bahkan menduduki liga lokal di bawah pelatihannya. Dia saat ini memegang lencana "B" Afrika dalam pelatihan, yang berarti dia dapat melatih tim liga pertama di seluruh benua.

Satu-satunya wanita lain yang mendapat pengakuan di dunia sepakbola Sudan adalah Mounira Ramadhan, yang menjadi wasit pertandingan pria pada tahun 1970-an.

Sudan bergabung dengan FIFA pada tahun 1948 dan mendirikan Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) bersama dengan Mesir, Ethiopia dan Afrika Selatan. Ia memenangkan piala CAF pada tahun 1970.

Sepak bola perempuan telah menghadapi tugas berat sejak negara itu mengadopsi hukum syariah Islam pada tahun 1983, enam tahun setelah Presiden Omar al-Bashir merebut kekuasaan dalam kudeta yang didukung Islam.

Tidak ada larangan hukum atas sepak bola perempuan di Sudan, tetapi masyarakat konservatif ditambah dengan kecenderungan Islamis pemerintah telah menghapus hal tersebut.

Perjalanan Majidi untuk menjadi pelatih sepak bola tidak mudah, hal itu dikarenakan Sudan memiliki kepercayaan bahwa peran wanita hanya sebatas di rumah saja.

Majidi sendiri adalah seorang sarjana lulusan universitas di bidang akuntansi dan manajemen, butuh berbulan-bulan agar kehadiran dirinya sebagai pelatih wanita diterima oleh para pria.

Sebelumnya keluarga Majidi mengkritik keras keputusannya untuk menjadi pelatih sepak bola, namun kini keluarha mendukung dan selalu mendoakan untuk mendapatkan hasil yang baik.

0 comments

    Leave a Reply