April 26, 2024

Update Terbaru virus covid-19
Indonesia

Memuat...

Dunia

Memuat...

Mendikbud: Peran Keluarga yang Utama dalam Pendidikan Anak Usia Dini

IVOOX.id, Bandung, Kemendikbud --- Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan pendidikan keluarga menjadi kian penting di era teknologi saat ini. Zaman terus berubah, dan teknologi terus berkembang. Oleh karena itu para orang tua harus membekali putra-putri mereka dengan ilmu pengetahuan dan karakter yang baik sejak usia dini.


“Saya tekankan bahwa PAUD adalah pertama sekali merupakan tanggung jawab keluarga. Jadi jangan sampai ketika dibangun PAUD-PAUD, keluarga-keluarga merasa bebas karena PAUD ini hanya untuk menopang fungsi peranan keluarga. Oleh karena itu sebenarnya pendidikan terhadap orang tua di PAUD itu sangat penting, kalau bisa 10% pertemuan di PAUD untuk orang tua dari siswa yang belajar di PAUD agar mereka bisa merawat dan menanamkan nilai kepada anaknya ketika anak berada di lingkungan keluarga sehari-hari,” demikian disampaikan Menteri Pendidikan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, saat memberikan arahan dalam Dialog Kebijakan PAUD dan Pendidikan Keluarga di Hotel Novena, Bandung, Jawa Barat


Mendikbud mengatakan, ada tiga taksonomi di bidang pendidikan, di antaranya informal, formal dan non formal. Selain itu, Menurut Mendikbud, jika dilihat dari sasarannya ada afektif, kognitif, dan psiko motorik. Jika dilihat dari lingkungan maka terbagi atas keluarga, sekolah dan masyarakat.


“Tiga dimensi ini saling beririsan. Walaupun secara konseptual bisa dipilah tetapi di dalam praktiknya memang saling beririsan tetapi tetap memiliki titik tekan, misalnya untuk pendidikan informal, lebih banyak berlaku di lingkungan keluarga. Dan apa yang menjadi pesan dalam pendidikan informal adalah penanaman nilai. Oleh karena itu keluarga memiliki tanggung jawab menyelenggarakan pendidikan untuk menanamkan nilai,” jelas Mendikbud.


Ditambahkan Mendikbud, pendidikan formal merupakan domain sekolah yang menanamkan aspek kognitif (pengetahuan) sedangkan pendidikan non formal merupakan domain masyarakat yang menekankan pada psiko motorik.


“Jadi sekolah sebenarnya juga terlalu berat apabila dibebani untuk menanamkan nilai karena lebih untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman-pengalaman dasar sedangkan kalau di masyarakat, bentuk pendidikan yang bagus adalah bentuk-bentuk keterampilan, kursus-kursus,” kata Mendikbud.


Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD Dikmas) Kemendikbud, Harris Iskandar, dalam laporannya mengatakan, Dialog Kebijakan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Keluarga Tahun 2018 mengusung tema "Mewujudkan PAUD yang berkualitas, inklusif, dan Berkesetaraan. Tema ini sejalan dengan upaya yang sedan dilakukan di tingkat global, regional dan national untuk menghadirkan layanan PAUD yag berkualitas dan menjangkau anak usia dini dimanapun mereka berada.


“Tidak dapat kita pungkiri bahwa keluarga juga memegang peranan yang tidak kalah pentingnya dalam membangun anak usia dini yang berkualitas. Keluarga adalah pendidik yang pertama dan pendidik yang paling utama bagi anak-anak kita. Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia, telah mencetuskan pentingnya membangun hubungan yang harmonis antara satuan pendidikan, keluarga dan masyarakat. Untuk mencapai tujuan pendidikan secara maksimal, pemerintah telah mengeluarkan Permendikbud Nomor 30 Tahun 2017 tentang Pelibatan Keluarga pada Penyelenggaraan Pendidikan,” ungkap Dirjen Harris Iskandar.


Kegiatan Dialog Kebijakan ini dihadiri oleh setidaknya 500 peserta terdiri dari unsur Kementerian dan Lembaga terkait, pemerintah daerah, organisasi internasional, organisasi mitra PAUD dan Pendidikan Keluarga, akademisi, dan praktisi serta para pemerhati pendidikan keluarga dari seluruh Indonesia. Diaolog ini diharapkan melahirkan pemikiran-pemikiran baru terkait upaya menghadirkan layanan PAUD yang berkualitas, inklusif dan berkesetaraan. Secara khusus, dialog ini diharapkan menghasilkan output sebagai berikut: (1) Kajian penataan satuan kelembagaan, pendidik dan tenaga kependidikan demi terwujudnya PAUD berkualitas, (2) Kesepahamaan dan peta jalan pelibatan pemangku kepentingan dalam mewujudkan PAUD Berkualitas; (3) Model dan Praktik Baik PAUD dan Pendidikan Keluarga; (4) Sinkronisasi data PAUD dan Rencana Aksi Pendataan dan Pemenuhan Standar Nasional PAUD; (5) Praktik baik pelibatan keluarga dalam layanan PAUD; (6) Instrumen Pemantauan Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak, Laporan Perkembangan dan Instrumen Kesiapan Bersekolah.


Dalam sambutannya, Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa. Kementerian Desa,  Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Taufik Madjid mengatakan, sesuai Instruksi Presiden, di samping infrastruktur dasar, dana desa difokuskan pada penguatan SDM.


“Maka dari itu, kami menerbitkan Peraturan Menteri Desa dan PDTT Nomor 16 Tahun 2018 tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2019. Kami berharap, dengan adanya kerja sama dan korvergensi program di antara kita, maka kita bisa mewujudkan mimpi besar yaitu Indonesia yang sehat yang dimulai dari pembangunan di desa,” kata Dirjen Taufik.


Dalam kesempatan ini pula, akan dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan terkait Pembangunan dan Pemberdayaan Desa, Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi dalam Bidang Pendidikan dan Kebudayaan. Melalui nota kesepahaman ini, pembangunan pendidikan dan kebudayaan di desa, daerah tertinggal dan transmigrasi dapat memperoleh wadah kebijakan yang tepat, sehingga semakin berkembang dari waktu ke waktu.


Pada acara pembukaan Dialog ini, Kemendikbud memberikan penghargaan Anugerah PAUD yang diperuntukkan bagi para pegiat PAUD yang telah menunjukkan kerja keras dan prestasi untuk memajukan dunia PAUD. Anugerah ini diberikan untuk berbagai kategori, yaitu: (1) Pemenang Pembuatan Edugame yakni Ika Yunsita Pratiwi, Krisna Fawwataqi Raheko, dan Arya Perkasa; (2) Pemenang Pembuatan e-book Cerita Anak yakni Olany Agus Widiyani, Esti Asmalia, dan Grace Marina Sophia; (3) Pemenang Membaca Lantang Buku Cerita Anak Kategori Teknik Membaca Terbaik yakni PAUD IPEKA BSD, PAUD AL Istiqomah 1(A), dan TK Kemala Bhayangkari.


Selanjutnya (4) Pemenang Membaca Lantang Buku Cerita Anak Kategori Kreativitas Terbaik yakni TK Hang Tuah 11, TK Methodist dan TK Merpati Pos; (5) Pemenang Membaca Lantang Buku Cerita Anak Kategori Penampilan Terbaik yakni TK Aisyiah 21, PAUD Puspa Bangsa, dan TK Taman Siswa.


Kemudian (6) Pemenang Sosok Pegiat PAUD yakni Agnes Rini Astuti, Dewi Kruniati, Eklevina Komber, Eva Safariah, Fadilahi, Hayyu Pratiwi, Patmawati, Roheda, Sumarsini dan Usman


Pemerintah Alokasikan Rp 4,47 Triliun untuk BOP PAUD


Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 4,47 triliun untuk bantuan operasional penyelenggaraan pendidikan anak usia dini (BOP PAUD) pada tahun 2019. Jumlah ini naik 10 persen dibanding tahun 2018 yang sebesar Rp 4,07 triliun.

BOP PAUD adalah program pemerintah untuk membantu biaya operasional. Sasaran program ini adalah lembaga PAUD yang terdaftar dalam data pokok PAUD dan pendidikan masyarakat (Dapodik).

Bantuan tersebut akan diberikan kepada 7.459.167 anak dengan nominal sebesar Rp 600 ribu per anak.


“Pemberian bantuan ini untuk meningkatkan mutu layanan PAUD,” ujar Direktur Jenderal PAUD dan Dikmas, Harris Iskandar.


Harris menuturkan, program PAUD yang berkualitas tidak hanya menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah pusat saja, tetapi harus melibatkan pemerintah daerah, swasta, dan unsur masyarakat untuk saling bersinergi aktif. “Kita telah berkomitmen dalam Sustainable Development Goals 2030, bahwa kita harus memberikan layanan PAUD berkualitas kepada seluruh anak, baik lelaki maupun perempuan,” ujar Harris.


Harris juga berharap pemberian BOP PAUD dapat mendorong lembaga untuk menyelenggarakan PAUD holistik integratif. Hal ini merupakan pengembangan anak usia dini yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan esensi anak. Sehingga tidak hanya pemenuhan layanan pendidikan saja, namun juga gizi dan perlindungan anak.

Pada tahun 2018, Direktorat Jenderal PAUD dan Dikmas juga memberikan bantuan rehabilitasi gedung kepada 100 lembaga PAUD serta bantuan untuk PAUD-PAUD di daerah yang terdampak bencana alam. (  Adhi  Teguh )

0 comments

    Leave a Reply