Menbud Upayakan Koleksi Bersejarah Lainnya dari Belanda Kembali ke Indonesia

IVOOX.id – Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mengatakan bahwa pihaknya tengah mengupayakan agar beberapa koleksi bersejarah seperti keris dan benda pusaka kerajaan dapat menyusul kembali ke Indonesia dari Belanda.
“Kita ingin koleksi-koleksi bersejarah, keris-keris bersejarah yang akan juga kita minta untuk dikembalikan,” ujar Fadli di Jakarta, Kamis (2/10/2025), dikutip dari Antara.
Menurut Menbud, keris milik Teuku Umar, keris Nogo Siluman yang kemungkinan milik Pangeran Diponegoro hingga koleksi dari raja-raja Jawa tersebar di beberapa museum di Belanda.
Selain itu, pihaknya akan mengupayakan agar koleksi-koleksi benda sejarah milik Indonesia lainnya juga dapat kembali ke tanah air seperti yang berada di Inggris, Jerman, Amerika Serikat dan negara lainnya .
“Dan dari beberapa tempat yang lain memang didapatkan dengan cara-cara-cara yang tidak sah ini kita harapkan dikembalikan sebagai bagian untuk memulihkan terhadap hak-hak budaya dan kedaulatan budaya kita,” tambah dia.
Sebagaimana diketahui, Kementerian Kebudayaan telah mengumumkan pemulangan puluhan ribu koleksi fosil sejarah yaitu koleksi Eugene Dubois dari Kerajaan Belanda.
Repatriasi ini termasuk koleksi fosil Homo erectus yang dikenal sebagai Java Man. Keputusan repatriasi ini disampaikan pemerintah Belanda kepada Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon melalui Surat Penyataan Kehendak atau Letter of intent atau LOI.
Pengembalian koleksi fosil Dubois kepada pemerintah Indonesia berlangsung bertepatan dengan kunjungan kerja Presiden RI Prabowo Subianto ke Belanda.
Menteri Kebudayaan RI mengatakan, pengembalian koleksi fosil yang menjadi rujukan penting dalam studi evolusi manusia menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu peradaban tertua di dunia.
Keputusan ini didasarkan pada rekomendasi Komite Koleksi Kolonial Belanda yang menyimpulkan bahwa koleksi tersebut tidak sah menjadi milik Belanda dan diperoleh dengan cara yang merugikan masyarakat setempat di Indonesia selama masa penjajahan oleh kolonial.

0 comments