Media Mainstrem Bakal Tergilas Medsos, Jika Wartawan Hanya Juru Ketik

IVOOX.id, Makasar - Wartawan atau pers bukanlah tukang ketik yang hanya memindahkan omongan orang dari bahasa lisan menjadi tulis tanpa melalui proses verifikasi.Jika wartawan hanya juru ketik,maka media akan tergilas medsos.
Demikian dikatakan Ahmad Djauhar saat menjadi pembicara dalam edukasi dan media gathering Kalimantan dan Sulawesi 2019 di Makasar, Selasa (8/10)
Dia mengatakan, verifikasi merupakan tugas yang wajib dilakukan oleh wartawan saat melakukan tugas jurnalistik. "Sangat memprihatinan, bila ada media mainstrem justru mengambil dan membuat berita dari media sosial dan kurang menggali isu," katanya.
Kondisi tersebut, kata dia, justru akan merugikan media mainstrem, karena tidak menutup kemungkinan, pembacanya pada akhirya meninggalkan media, karena merasa cukup dengan keberadaan media sosial.
"Tidak menutup kemungkinan, pembaca akan bilang, ngapain membaca berita di koran atau media online, kalau beritanya mengambil di media sosial," katanya.
Wartawan yang banyak memanfaatkan informasi dari media sosial tanpa melakukan verifikasi, kata dia, tidak menutup kemungkinan akan mudah terjebak dalam hoaks.
Namun demikian, tambah dia, media sosial juga sangat penting dan masih diperlukan dalam perkembangan digital saat ini.
Hal yang sama juga disampaikan Pemred Media Indonesia Usman Kansong yang mengatakan, yang membedakan media sosial dengan media mainstrem adalah upaya cek ricek sedangkan media sosial adalah konten.
"Bagi wartawan cek ricek adalah hal utama yang harus dilakukan, sedangkan media sosial biasanya mengandalkan konten," katanya.
Usman juga mengungkapkan, akibat terlalu sering mengambil informasi dari media sosial, juga mengakibatkan media berkurang kewibawaannya.

0 comments