Massa dan Mahasiswa Kembali Berunjuk Rasa di Patung Kuda

IVOOX.id – Massa dari berbagai elemen masyarakat dan mahasiswa tetap bertahan di Kawasan Patung Kuda Arjuna, Monas, Jakarta Pusat, meski hujan mengguyur kawasan itu pada Jumat (21/2/2025)sore.
Mengutip Antara, orator aksi terus berorasi dengan menyampaikan sejumlah tuntutan seperti pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, RUU tentang Minerba dan sebagainya.
Massa tetap bertahan di lokasi aksi meski hujan mengguyur. Mereka bertahan dengan mengenakan payung, jas hujan, bahkan ada beberapa yang tetap bertahan meski tidak memakai pelindung hujan.
Sesekali ada peserta aksi yang mencoba memprovokasi petugas dengan melemparkan botol air mineral dan beberapa barang lainnya.
Petugas yang berjaga juga sesekali mengimbau massa untuk tidak melempari petugas supaya aksi berjalan tertib.
Sebanyak 2.460 personel gabungan dikerahkan untuk mengawal unjuk rasa dari sejumlah aliansi dan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI) di Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, pada Jumat.
"Kami melibatkan 2.460 personel gabungan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, dikutip dari Antara, Jumat (21/2/2025).
Susatyo menyebutkan personel gabungan tersebut berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemprov DKI dan instansi terkait. Personel ditempatkan di sejumlah titik di sekitar kawasan Patung Kuda, Monas, hingga di depan Istana Negara.
Untuk pengalihan arus lalu lintas, Susatyo menuturkan hal itu bersifat situasional. Artinya, rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan melihat perkembangan dan dinamika situasi di lapangan.
Sebelumnya, mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI) menggelar demonstrasi di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Kamis (20/2/2025), dengan beragam tuntutan di antaranya tolak rangkap jabatan.
Mereka menyuarakan berbagai tuntutan terhadap Presiden Prabowo yang dinilai telah mengeluarkan kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat.
Para mahasiswa yang hadir juga terlihat membawa berbagai macam spanduk untuk menyuarakan aspirasinya.
Ada beberapa mahasiswa yang membawa spanduk bertuliskan "Tolak Imunitas Kejaksaan" dan "#tolakasasdominuslitis".
Ada juga yang membawa tulisan "Tolak dominasi Kejaksaan dan RUU Kejaksaan".
"Kami mahasiswa dari berbagai penjuru daerah Indonesia dari Jakarta sampai Mataram berkumpul hari ini untuk menyampaikan aspirasi," ujar seorang mahasiswa dalam orasinya, dikutip dari Antar.a
Para demonstran juga menyoroti berbagai persoalan sosial yang dianggap mencederai rasa keadilan masyarakat, seperti permasalahan pagar laut, kelangkaan gas 3 kg, dan berbagai kebijakan lain.
Mereka mendesak pemerintah untuk mengubah kebijakan yang dinilai kurang berpihak pada kepentingan masyarakat luas.
Sementara itu, Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Herianto menjelaskan pihaknya juga membawa 9 tuntutan lainnya, seperti kaji ulang Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025.
Kedua, transparansi status pembangunan dan pajak rakyat, kemudian evaluasi besar-besaran Makan Bergizi Gratis, tolak Revisi UU Minerba yang bermasalah.
Selain itu ada pula tolak Dwifungsi TNI, sahkan RUU Perampasan Aset, tingkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan secara nasional, tolak impunitas dan tuntaskan pelanggaran HAM berat.
Juga, tolak cawe-cawe Jokowi dalam pemerintahan Prabowo dan tolak imunitas jaksa dan asas dominus litis.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi meminta kepada mahasiswa peserta unjuk rasa di kawasan Patung Kuda Arjuna, Monas, Jakarta, untuk bersama-sama memperbaiki kebijakan pemerintah yang dinilai kurang tepat.
"Mana yang kurang tepat, mari kita perbaiki bersama-sama," kata Mensesneg Prasetyo di hadapan para mahasiswa itu, dikutip dari Antara.
Mensesneg mengajak kepada para mahasiswa untuk menunjuk perwakilannya bertemu dan berdiskusi mencari solusi serta berikan masukan kepada pemerintah mana saja poin yang kurang tepat.
"Tunjuk perwakilan-perwakilan saudara, kita berdialog, kita berdiskusi, yang konstruktif, berikan masukan," katanya.

0 comments