Marwan/Aisyah Segel Tiket Final Indonesia Masters II 2025 | IVoox Indonesia

December 7, 2025

Marwan/Aisyah Segel Tiket Final Indonesia Masters II 2025

Ganda campuran Indonesia, Marwan Faza/Aisyah Salsabila Putri Pranata
Ganda campuran Indonesia, Marwan Faza/Aisyah Salsabila Putri Pranata, memastikan tiket final Indonesia Masters II 2025 setelah mengalahkan atlet Chna Liao Pin Yi/Tang Rui Zhi 21-19, 17-21, 21-18 di GOR PBSI Pancing, Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu (25/10/2025). ANTARA/HO-PBSI

IVOOX.id – Ganda campuran Indonesia Marwan Faza/Aisyah Salsabila Putri Pranata memastikan tiket final Indonesia Masters II 2025 setelah mengalahkan pebulu tangkis China Liao Pin Yi/Tang Rui Zhi 21-19, 17-21, 21-18 di GOR PBSI Pancing, Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu, 25 Oktober 2025.

Mengutip Antara, Marwan Faza/Aisyah Salsabila Putri Pranata yang merupakan unggulan pertama di turnamen itu mampu melewati hadangan pasangan China, meski mendapat perlawanan sengit.

Marwan Faza mengaku sangat senang bisa ke final meski di gim kedua dipaksa menyerah, sebelum akhirnya bisa menyudahi laga melalui gim ketiga.

“Alhamdulillah bisa kembali di final lagi tanpa cedera. Tadi mainnya gim 1 sudah bagus tetapi gim 2 saya belum dapat feeling mainnya karena dari menang angin ke posisi kalah angin saya masih bermain di pola permainan yang sama,” kata Marwan, Sabtu (25/10/2025), dikutip dari Antara.

“Jadi adaptasinya lambat. Harusnya kita ubah pola permainan, kita enggak bisa adu bola kencang terus, harus ada batasnya. Gim 3, saya berusaha lebih tenang dan lebih kontrol diri sendiri lagi,” tambahnya.

Ia menyebutkan pasangan China sebenarnya cukup merepotkan karena bermain cepat dan penempatan bola juga cukup cepat.

“Yang cowoknya mainnya cepet, bola setengah-setengahnya bagus dan nurunin bolanya cepet jadi kita nggak boleh kalah cepat sama mereka. Kalau yang ceweknya, maju ke depannya cepat, ya tipikal pemain putri mixed China begitu semua, intinya kita enggak boleh kalah speed sama mereka,” katanya.

“Untuk besok saya mau mengontrol diri saya lebih baik lagi supaya permainan saya lebih baik lagi dan tidak monoton dan juga bisa cepat membaca perubahan perubahan pola permainan lawan,” tambahnya.

Sementara Aisyah Salsabila Putri Pranata menyebut banyak melakukan kesalahan sendiri di awal gim ketiga walaupun sudah benar saat menebak arah bola.

“Posisi bola juga lebih melambat, jadi kami sempat tertinggal 2-6. Setelah itu saya berusaha lebih tenang dan fokus untuk mengembalikan bola. Untuk besok di final saya harus yakin dan pede dengan kemampuan diri saya sendiri,” kata Aisyah, dikutip dari Antara.

Tunggal putri Indonesia Mutiara Ayu Puspitasari harus mengakhiri perjuangannya di Indonesia Master II 2025 untuk melaju ke final setelah menyerah dari Devika Sihag, atlet asal India pada babak semi final. ANTARA/HO-PBSI

Tunggal putri Indonesia Mutiara Ayu Puspitasari harus mengakhiri perjuangannya di Indonesia Master II 2025 untuk melaju ke final setelah menyerah dari Devika Sihag, atlet asal India pada babak semi final. ANTARA/HO-PBSI

Langkah Mutiara Terhenti di Semifinal

Sementara, tunggal putri Indonesia Mutiara Ayu Puspitasari harus mengakhiri perjuangannya di Indonesia Master II 2025 setelah menyerah dari Devika Sihag, atlet asal India pada babak semifinal di GOR PBSI Pancing, Deli Serdang, Sumatera Utara, Sabtu, 25 Oktober 2025, dengan skor 9-21, 21-19, 12-21.

Mutiara Ayu usai laga mengaku secara keseluruhan ia terlalu bermain hati-hati dan banyak melakukan pertimbangan sehingga tidak fokus pada pola main sendiri.

“Di gim pertama ketinggalan terlalu jauh karena dari posisi lapangan di mana saya berada harusnya langkah kaki saya lebih cepat, tetapi saya enggak cepat dari awal,” kata Mutiara, Sabtu (25/10/2025), dikutip dari Antara.

Di gim kedua, lanjut dia, dengan bermain lebih tenang sehingga mampu menyamakan kedudukan dan memaksa gim penentuan.

Namun, pada gim ketiga penampilannya justru merosot dan banyak melakukan kesalahan yang berujung poin untuk lawan.

“Dari awal permainan saya terlalu banyak mati sendiri dan itu yang saya sesali. Lawan juga mengubah gaya permainan. Secara kualitas pukulannya lebih bagus dan kakinya jauh lebih kuat,” katanya.

“Harapannya ke depan bisa lebih konsisten, jadi enggak terlalu banyak membuang poin yang enggak perlu,” tambahnya.

0 comments

    Leave a Reply