Mandiri Alami Penurunan Laba Menjadi Rp13,8 Triliun

iVooxid, Jakarta - PT Bank Mandiri mencatatkan laba bersih sebesar Rp13,8 triliun di 2016, turun 32,1 persen dari akhir tahun sebelumnya. Hal itu dikarenakan pencadangan perseroan yang menjadi Rp24,6 triliun pada akhir tahun lalu, dari Rp12,0 triliun di tahun 2015.
"Kami percaya bahwa untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkesinambungan, kami juga perlu mengantisipasi berbagai risiko usaha yang ada, baik akibat situasi perekonomian domestik maupun global. Untuk itu kami telah meningkatkan alokasi pencadangan menjadi Rp24,6 triliun pada akhir tahun lalu, dari Rp12,0 triliun di tahun 2015," ungkap Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo di Jakarta, Rabu (14/2/2017).
Meski mencatat penurunan laba bersih, Kartika melanjutkan, pihaknya masih tetap optimistis bahwa bisnis perseroan masih tetap solid karena didukung oleh keberhasilan perseroan menurunkan beban bunga sebesar 5,0 persen secara tahunan, yang didorong oleh kenaikan dana murah, serta efisiensi operasional sehingga menurunkan rasio biaya atas pendapatan (CIR) dari 43 persen menjadi 42,39 persen.
Bank Mandiri juga mencetak laba sebelum pencadangan (PPOP) sebesar Rp43,3 triliun pada akhir tahun lalu yang mendorong perseroan segera mengambil kesempatan untuk memperkuat posisi dan meningkatkan pencadangan lebih dari 100 persen menjadi Rp24,6 triliun.
Capaian PPOP tersebut terutama didorong oleh pendapatan bunga bersih dan premi bersih sebesar Rp54,5 triliun, tumbuh 12,3 persen dari akhir tahun 2015, dan pertumbuhan pendapatan atas jasa atau fee based income sebesar 7,6 persen menjadi Rp20 triliun.
Pada akhir tahun lalu, dana murah Bank Mandiri mencapai Rp489,4 triliun, naik Rp45,5 triliun atau tumbuh 10,3 persen dibandingkan akhir tahun 2015 sebesar Rp443,9 triliun. Kenaikan dana murah itu didorong oleh peningkatan tabungan sebesar Rp30,6 triliun menjadi Rp302,3 triliun, dan kenaikan giro sebesar Rp14,9 triliun menjadi Rp187,1 triliun.
Bank Mandiri membukukan kenaikan aset menjadi Rp1.038,7 triliun pada akhir triwulan IV-2016 untuk menjadi bank terbesar di Indonesia. "Kami berharap pencapaian aset sebesar Rp1.038,7 triliun pada akhir tahun lalu itu akan semakin mendekatkan kami pada peringkat Qualified ASEAN Bank (QAB) yang akan mendukung realisasi ekspansi bisnis perseroan ke regional," tukas Kartika.[ava]

0 comments