Manchester City Tak Gentar Hadapi Madrid di Bernabeu | IVoox Indonesia

May 5, 2025

manchester city

Manchester City Tak Gentar Hadapi Madrid di Bernabeu

tak gentar

pemain manchester city (manchester city eveningnews)

IVOOX.id, Madrid – Manchester City tak gentar ketika bertandang ke markas Real Madrid di Santiago Bernabeu pada laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Kamis (27/2) dini hari WIB.


Setelah kemenangan City atas Leicester pada akhir pekan lalu, pelatih City Pep Guardiola mengatakan: “Kami akan mencoba menjadi diri kami sendiri. Kami bisa menang dan kami bisa kalah tetapi kami harus berusaha menjadi diri kami sendiri.”

Namun dalam beberapa hal, City juga akan butuh sedikit keajaiban. Rekor gelar Liga Champions yang dimiliki Madrid adalah menimbulkan kecemburuan khususnya oleh tim-tim seperti City, yang kekuatan finansial dan pemain bintangnya hanya mampu meraih gelar di kompetisi domestik.

Pada saat City memenangkan tiga gelar Liga Inggris Premier dan lima trofi domestik, mereka hanya sekali mampu melewati perempat final Liga Champions. City mencapai empat besar pada tahun 2016 dan langkah mereka dihentikan oleh Madrid.

Di sisi lain, tim asuhan Zinedine Zidane, telah menyerahkan dominasi mereka di La Liga kepada Barcelona. Tap mereka menebus hanya meraih satu gelar liga Spanyol dalam tujuh tahun dengan memenangkan empat Liga Champions dari enam musim terakhir.

Sedikit yang berpendapat bahwa kualitas menjadi pembeda. Keberhasilan Madrid tentu saja sebagian besar karena kecemerlangan Cristiano Ronaldo. City memiliki koleksi pemain bintang yang lebih baik, tapi mereka tidak bisa meniru capaian di Inggris dengan meraih kesuksesan d level Eropa.

Guardiola telah dituding terlalu memikirkan lawan dari klub top. Tapi kelesuan City meliputi sembilan musim di Liga Champions dan Guardiola hanya bertugas selama tiga musim.

Madrid memiliki kebiasaan bangkit dan meraih kemenangan pada pertandingan-pertandingan krusial. Itu bisa menjadi ancaman bagi City. Madrid juga menjadikan Liga Champions adalah kompetisi mereka sesungguhnya.

Madrid yakin Liga Champions adalah turnamen mereka. Keyakinan itu berdasarkan sejarah kesuksesan mereka bangkit dari tekanan pada saat-saat yang menentukan.

“Ketika mereka memiliki sejarah masa lalu ketika (Alfredo) Di Stefano, memenangkan lima atau enam trofi Eropa pada saat itu, pemain baru yang bergabung ke Real Madrid dan mengenakan kostum itu paham harus mempertahankan sejarah,” ujar Guardiola. “Itu memberi mereka dorongan karena mereka harus mengulangi sejarah itu,” sambungnya.

Ketika Madrid terakhir memenangkan Liga Champions dengan mengalahkan Liverpool di final pada 2018, laju mereka merebut trofi terlihat bergantung pada sejumlah intervensi.

Di semifinal melawan Bayern Munich, mereka melaju setelah kesalahan dari kiper Bayern Sven Ulreich. Pada perempat final, Madrid diberikan penalti pada menit ke-97 untuk mengalahkan Juventus. Bahkan di babak 16 besar, mereka menghadapi tim Paris Saint-Germain tanpa Neymar yang cedera.

Namun ketika beberapa pihak berpendapat Madrid memiliki keberuntungan, pelatih dan para pemain membantahnya.

“Intinya adalah Madrid tidak pernah menyerah,” ujar Zidane setelah kemenangan mereka atas Juventus. “Kami menghadapi sejumlah kendala tetapi kami yakin pada tujuan yang ingin kami capai dan kami mencapainya karena kami berjuang,” sambungnya.

Bagi City, langsung bertemu Madrid di babak 16 besar membuat mereka kembali diragukan untuk melaju.

“Ini benar-benar ujian nyata,” ujar Guardiola. “Raja dari kompetisi ini melawan tim yang tidak terbiasa bermain seperti ini. Performa terbaik kami adalah mencapai satu semifinal dalam sejarah kami. Jadi, di stadion yang luar biasa kita harus menunjukkan kepribadian kami,” sambungnya.

                                                


0 comments

    Leave a Reply